MOSKOW: Moskow telah memutuskan untuk mengakhiri program kerja sama nuklir dengan Amerika Serikat dan mengatakan tidak lagi membutuhkan bantuan dalam menjaga situs nuklir yang terletak di Rusia. Demikian dilaporkan Boston Globe mengutip sumber tanpa nama yang dekat dengan situasi ini.
Laporan yang dikutip Sputnik News Agency Selasa (20/01/2015) tersebut menyatakan bahwa keputusan itu dibuat akhir tahun lalu, surat kabar mengatakan, dalam perjanjian mengakhiri kerjasama dituangkan dalam surat tiga halaman yang ditandatangani pada pertemuan pada 16 Desember 2014. Menurut kabar, para pejabat dari Departemen Energi AS, Departemen Luar Negeri AS dan Pentagon, seperti serta pejabat tinggi Rusia mengambil bagian dalam pertemuan itu.
Perjanjian tersebut mengakhiri kerjasama Rusia-AS dalam melindungi senjata uranium dan plutonium dari yang dicuri atau dijual, kata surat kabar itu. Negara Serikat diduga telah menginvestasikan sekitar 2 miliar Dollar Amerika pada program bersama tersebut Beberapa inisiatif yang diperkirakan akan terus setidaknya sampai 2018.
Kemitraan yang telah ada antara kedua negara di bawah sejumlah program Pengurangan Ancaman nuklir, telah menjadi bentuk yang paling efektif kerja sama AS-Rusia sejak akhir Perang Dingin pada 1990-an, menurut Boston Globe.
Amerika Serikat dilaporkan membantu Rusia menghancurkan sejumlah besar bahan senjata nuklir yang cukup untuk membangun ratusan bom. Hal ini juga membantu dalam melengkapi fasilitas penyimpanan nuklir Rusia dengan sistem keamanan.
Kerjasama antara Rusia dan Amerika Serikat membeku di banyak bidang menyusul reunifikasi Krimea dengan Rusia yang berulang kali dibantah Moskow.
Sumber Sputnik