TOKIO: Jepang menawarkan pembangunan kapal selam bersama untuk Australia untuk menjawab kekhawatiran negara tersebut jika membeli kapal selam dari Jepang akan mengganggu industri galangan kapal Australia.
Berdasarkan laporan Mainichi Shimbun, Senin (05/01/2015) usulan tersebut muncul setelah ada kekhawatiran pemerintah Australia tentang pengaruh ekspor armada kapal terhadap industri galangan kapal dalam negeri.
Dalam proposal yang diajukan pihak Jepang itu, Kementerian Pertahanan Jepang mengusulkan bekerja sama dengan Australia dalam mengembangkan baja khusus dan bahan lainnya untuk pembuatan kapal selam baru, sementara pemerintah Jepang akan bertanggung jawab untuk perakitan kapal.
Mainichi Shimbun menyebutkan, pihak Australia telah mengambil “sikap positif” terkait proposal itu dan kedua negara dapat mencapai kesepakatan pada akhir 2015.
Australia perlu mengganti armada kapal selamnya yang bertenaga diesel dan listrik, yang dimiliki sejak 1990-an, dan Jepang dengan industri galangan kapal berteknologi tinggi nampaknya akan memenangkan kontrak itu.
Para politisi oposisi dan kelompok industri di Australia berpendapat bahwa kekalahan dalam kontrak itu dapat memberi pukulan fatal bagi industri pembuatan kapal angkatan laut dalam negeri, dan membawa dampak buruk lainnya bagi industri-industri terkait.
Namun, para kritikus menilai bahwa Jepang mungkin dapat menyediakan armada kapal selam dengan biaya sesedikit mungkin, setengah dari biaya pembuatan kapal selam di dalam negeri.
Jepang sedang gencar mempromosikan industri manufakturnya ke luar negeri, dengan Perdana Menteri Shinzo Abe yang melakukan perjalanan keliling dunia sebagai kepala penjualan.
Abe mengatakan bahwa Jepang harus memainkan peran yang lebih besar di panggung global dan mendorong untuk melonggarkan pembatasan-pembatasan yang diberlakukan terhadap angkatan bersenjata Jepang pasca-Perang Dunia II.
Abe juga telah melonggarkan larangan ekspor senjata, sehingga hal itu membuka jalan bagi kemungkinan kesepakatan Jepang dengan Australia. Akan tetapi, belum ada konfirmasi langsung mengenai laporan itu. (VIT)
Comments are closed