Walah, F-35 Belum Bisa Menembakkan Meriam Hingga 2019

Walah, F-35 Belum Bisa Menembakkan Meriam Hingga 2019

f-35

WASHINGTON: Pesawat siluman baru Amerika seharga 400 miliar Dollar Amerika F-35, dijadwalkan untuk bergabung dengan skuadron tempur tahun depan. Tetapi ternyata perangkat lunak belum lengkap hingga belum bisa menembakkan meriam 25mm milik jet tempur generasi kelima tersebut.

Joint Strike Fighter, tidak akan mampu menembakkan meriamnya selama misi operasional sampai 2019, tiga sampai empat tahun setelah menjadi operasional.

F-35 dengan demikian hanya akan membawa sepasang rudal uadra ke udara Raytheon AIM-120 AMRAAM dan sepasang bom. Awalnya, akan mampu membawa bom dipandu satelit seberat  1.000 pon atau 500-pon senjata dipandu laser. Tetapi senjata-senjata yang utilitas terbatas, terutama dalam pertarungan jarak pendek.

“Tidak akan ada senjata sampai [Blok Joint Strike Fighter] ada [software] 3F. Sekarang belum ada software yang mendukung sampai empat tahun mendatang,” kata seorang pejabat Angkatan Udara yang berafiliasi dengan program F-35. “Blok 3F dijadwalkan akan dirilis pada 2019, tapi siapa yang bisa memastikan. Semua juga bisa mundur lagi.”

Tri-service F-35 sangat penting untuk rencana Pentagon untuk memodernisasi armada tempur taktis Amerika. Departemen Pertahanan berharap untuk membeli 2.443 jet siluman baru dalam tiga versi-satu untuk Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Marinir. Pesawat ini akan menggantikan A-10 Warthog dan F-16 di Angkatan Udara. Sementara di Angkatan Laut F-35 akan menggusur F / A-18 Hornet berbasis kapal induk. Sedang di Marinir dia akan menggantikan posisi AV-8B Harrier II. Namun F-35 telah diganggu dengan penundaan yang berlarut-larut dan pembengkakan biaya, terutama karena desain cacat dan masalah perangkat lunak. Ada juga masalah dengan mesin jet.

Pejabat Angkatan Udara akrab dengan F-35 menegaskan bahwa jet tidak akan memiliki perangkat lunak untuk senjata api sampai perangkat lunak Blok 3F dilepaskan untuk skuadron garis depan sekitar tahun 2019. Baik Lockheed maupun Kantor Program Bersama F-35 menanggapi pertanyaan tentang meriam ini.

Saat ini, perangkat lunak F-35 tidak mendukung penggunaan GAU-22 / A meriam rotary pesawat empat laras. Senjata ini dikembangkan dari GAU-12 / U AV-8B Harrier II Korps Marinir AS tetapi lebih ringan.

Senjata ini seharusnya lebih akurat. Senjata ini bisa menembak 3.300 putaran per menit, meskipun versi F-35A Angkatan Udara hanya 180 putaran.

F-35 versi Angkatan Laut dan Korps Marinir memiliki konfigurasi yang berbeda-beda dan bergantung pada senapan eksternal.

Akibat paling fatal dari masalah ini F-35 akan menjadi sasaran empuk dalam pertempuran jarak pendek. Lebih lengkap baca halaman selanjutnya 

 

1 Comment

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Comments are closed