WASHINGTON: Seorang mantan eksekutif maskapai penerbangan Perancis berspekulasi bahwa militer Amerika jatuh penerbangan Malaysia Airlines sipil Maret karena pesawat itu menuju ke sebuah pangkalan AS terpencil di Samudera Hindia. Pentagon pun menyebut sebagai tudingan yang konyol. “Klaim ini terlalu konyol untuk layak mendapatkan tanggapan serius,” kata juru bicara Pentagon Jenderal John Kirby Senin (22/12/2014).
MH370 menghilang 8 Maret ketika terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing. Kapal dan pesawat dari Angkatan Laut AS 7th Fleet menghabiskan berhari-hari untuk mencari pesawat yang membawa 239 penumpang dan awak, namun upaya pencarian berakhir pada akhir April tanpa menemukan pesawat.
Baru-baru ini, Marc Dugain menulis dalam sebuah artikel 22 Desember untuk “Paris Match” bahwa pesawat dibajak di udara dan mengarahkan pesawat ke pangkalan Angkatan Laut AS di Diego Garcia. Militer AS berpikir MH370 mencoba untuk menyerang basis dan menembak jatuh pesawat jatuh, ia menulis. (BACA: PAKAR: PENERBANGAN MH370 DIBAJAK, LALU DITEMBAK ANGKATAN UDARA AS)
Satu-satunya bukti Dugain adalah pemadam api dari pesawat Boeing ditemukan di Republik Maladewa, selatan dari Diego Garcia. Di tempat ini penduduk desa juga mengatakan kepada pihak berwenang setempat mereka melihat sebuah pesawat besar pada 9 Maret. Seorang warga mengatakan, pesawat itu terbang sangat garis-garis merah dan biru rendah dan kemudian ia melihat datang dari itu.
AS telah menggunakan pangkalan Angkatan Laut di Diego Garcia untuk meluncurkan serangan udara terhadap Afghanistan dan target lainnya sejak 11 September 2001. Pada bulan Desember 2001, sebuah B-1B Lancer jatuh di Samudera Hindia sekitar 60 kilometer dari dasar ketika kembali dari Afghanistan.

Diego Garcia terputus dari sebagian besar dunia. Pangkalan Angkatan Laut itu digambarkan sebagia pulau yang sangat terpencil yang terletak di Samudera Hindia. Pada awal operasi di Afghanistan dan Irak, personel ditempatkan di Diego Garcia yang disebut dengan ”Gilligan’s Island with guns” (VIT)
Sumber: Military Times
Comments are closed