TEHERAN: Jenderal Shahrokh Shahram, Komandan Pangkalan Pertahanan Udara Khatam ol-Anbia Iran mengatakan bahwa unit mereka telah mengusir sejumlah pesawat pengintai termasuk U-2 Dragon Lady Amerika yang terbang dekat perbatasan Teheran.
“Selama dua hari ini [Desember 21 dan 22] peringatan telah dikeluarkan untuk beberapa pesawat pengintai dari negara-negara trans-regional yang terbang dekat FIR (Flight Information Region) dari perbatasan negara. Beberapa dari mereka U-2 spyplanes ” kata Shahram dikutip FNA (Fars News Agency) Selasa (23/12/2014). FNA berspekulasi pesawat dapat memata-matai Iran menjelang latihan yang dijadwalkan berlangsung 25-31 Desember 2014.
Awal bulan ini seorang perwira tinggi Iran, Pertahanan Udara Komandan Brigadir Jenderal Farzad Esmayeeli juga mengatakan pesawat U-2 terbang dekat dengan wilayah udara Iran dan berhasil mereka lacak dan memaksa pesawat tersebut pergi. Kemampuan ini jelas cukup tinggi mengingat U-2 mampu terbang tinggi dan dilengkapi dengan fitur siluman.
Dilapisi dengan RAM (bahan penyerap radar) pesawat ini dirancang untuk menjadi sulit untuk terdeteksi pada radar meski U-2 tidak bisa dianggap sebagai pesawat sepenuhnya siluman. U-2 AS telah beroperasi di wilayah ini selama bertahun-tahun yang berangkat dari pangkalan udara Al Dhafra di UAE.
Seiring dengan sejumlah pembangunan sistem pertahanan udara dalam negeri yang dikombinasikan dengan buatan Rusia serta Barat, Iran memang akhirnya memiliki sistem deteksi yang tidak bisa dianggap remeh. Negara ini menggunakan peralatan antara lain HQ-2 yang diproduksi dengan dasar S-75 China – sistem SAM yang berhasil menembak jatuh U-2 pada tahun 1960 dan S-200 yang mampu menembak jatuh target terbang tinggi. (VIT)
Sumber: The Aviationist
Comments are closed