MOSKOW: Di tengah teori baru yang muncul bahwa pesawat penerbangan Malaysia Airlines MH370 yang menyebutkan pesawat itu ditembak Angkatan Udara Amerika, misteri tentang jatuhnya pesawat MH17 milik maskapai yang sama di Ukraina juga masih simpang siur.
Koran Komsomolskaya Pravda di Rusia melaporkan, mengutip seorang karyawan pangkalan udara angkatan udara Ukraina, sebuah jet tempur Su-25 lepas landas dari sebuah pangkalan udara di Dnipropetrovsk timur membawa rudal udara-ke-udara rudal dan kembali tanpa rudal tersebut pada hari pesawat Malaysia Airlines jatuh di timur Ukraina.
Berita ini muncul hampir bersamaan tentang kemungkinan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang saat penerbangan Kuala Lumpur China dan hingga saat ini belum ditemukan. Media prancis melaporkan ada kemungkinan pesawat itu dibajak oleh orang tak dikenal dan kemudian ditembak jatuh pesawat Angkatan Udara Amerika yang khawatir pesawat itu akan digunakan sebagai alat teror seperti teror 9/11. (BACA:PAKAR: PENERBANGAN MH370 DIBAJAK, LALU DITEMBAK ANGKATAN UDARA AS)
Karyawan, yang mengaku menjadi saksi mata, mengatakan pada 17 Juli 2014 tiga jet tempur Ukraina lepas landas dan salah satu dari mereka membawa rudal udara ke udara.
“Setelah beberapa saat hanya satu jet [dari tiga] kembali yakni yang berangkat membawa rudal (udara ke udara) dan kembal tanpa rudal. Pilot sangat ketakutan, “kata pria itu. Karyawan menekankan bahwa Su-25 itu membawa rudal udara ke udara dan mengatakan ia yakin itu bukan udara-ke-darat rudal.
Pekerja pangkalan udara mengatakan ia ingat pilot mengatakan “pesawat yang salah” dan “pesawat itu di tempat yang salah pada waktu yang salah” setelah ia kembali dari penerbangan.
Su-25 Frogfoot mampu menargetkan objek udara pada jarak 3-5 kilometer pada ketinggian 7.000 meter. “Dengan mengangkat hidung jet, itu bukan masalah untuk memperbaiki target dan meluncurkan rudal. Rudal lebih dari 10 kilometer, “menurut orang itu.
Pesawat penerbangan Boeing MH17 Malaysia Airlines jatuh pada 17 Juli di wilayah Donetsk, ketika terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur. Seluruh penumpang dan kru berjumlah 298 orang di dalamnya tewas.
Insiden itu sedang diselidiki oleh sebuah kelompok internasional yang dipimpin oleh Dewan Keamanan Belanda (DSB), laporan akhir diharapkan akan dirilis pada 2015. Menurut informasi awal dari DSB, Boeing terkena benda berenergi tinggi di udara.
Kiev menuduh pendukung kemerdekaan di Ukraina tenggara menembak pesawat jatuh, tapi tidak memberikan bukti yang membenarkan klaim tersebut. Para pendukung kemerdekaan mengatakan mereka tidak memiliki senjata yang bisa menembak pesawat yang terbang sangat tinggi. (REY)
Sumber: Sputnik
Comments are closed