Korea: Fasilitas Nuklir Diretas, Situasi Berbahaya
Fasilitas Nuklir Korea Selatan

Korea: Fasilitas Nuklir Diretas, Situasi Berbahaya

korea selatan nuclear2

 

SEOUL: Bocornya data dari operator nuklir Korea Selatan merupakan situasi berbahaya yang tidak bisa diterima terkait keamanan nasional. Presiden Korsel Park Geun-hye, Selasa (23/12/2014) mengatakan pembangkit listrik merupakan fasilitas yang mendapat penjagaan paling kuat karena risiko dari fasilitas tersebut.

Korea Hydro and Nuclear Power Co Ltd (KHNP) yang mengoperasikan 23 reaktor nuklir Korsel mengatakan, sistem komputernya telah diretas, sehingga memicu kekhawatiran di negara yang masih berperang dengan Korea Utara itu.

Operator nuklir mengatakan hanya data kurang penting yang dicuri dan operasi pembangkit nuklir tidak berada dalam bahaya. Pihak berwajib Korsel telah memulai penyelidikan atas insiden ini.

“Pembangkit listrik tenaga nuklir merupakan instalasi dengan penjagaan nomor satu yang secara langsung berpengaruh pada keamanan rakyat,” kata Park dalam pertemuan kabinet seperti dikutip kantornya.

“Situasi mengkhawatirkan yang tidak bisa diterima tengah berkembang, ketika seharusnya tidak ada kelalaian demi keamanan nasional,” katanya.

Ia memerintahkan pemeriksaan penjagaan di fasilitas-fasilitas infrastruktur nasional, termasuk pembangkit tenaga nuklir, terhadap apa yang ia sebut  terorisme siber.

Sebelumnya, pejabat Korsel mengatakan bahwa Seoul tidak menyingkirkan kemungkinan keterlibatan Korea Utara dalam serangan siber terhadap operator PLTN Korsel tersebut, meskipun Park tidak menyebutkan tentang hal itu.

Insiden tersebut terjadi setelah Amerika Serikat menuduh Korea Utara melakukan serangan siber terhadap Sony Pictures dan berjanji untuk memberikan tanggapan proporsional terhadap masalah ini.(VIT)

Sumber: Business Insider