
SEOUL: Operator pembangkit nuklir Korea Selatan telah disusupi oleh hacker. Para hacker mengancam akan menghancurkan reactor jika tidak segera dihentikan operasionalnya.
Korea Selatan menyebutkan memang hanya informasi non-kritis yang telah bocor. Seperti dilaporkan The Guardian informasi yang dicuri termasuk data pribadi sekitar 10.000 pekerja, setidaknya dua desain reaktor, dan diagram alur listrik.
Sejauh ini, Korea Selatan belum menyalahkan siapapun. Namun, kode malware yang digunakan di pabrik nuklir menyerupai kode yang sebelumnya digunakan oleh Pyongyang.
Lim Jong In, seorang ahli keamanan cyber yang bekerja dengan militer Korea Selatan, kepada CNN mengatakan ia percaya bahwa ada serangan ini mirip dengan sernagan ke Sony beberapa waktu lalu dan serangan sebelumnya pada media, bank, dan ATM Korea Selatan pada tahun 2013.
Dalam pesan khususnya Lim mengatakan para hacker itu juga meninggalkan ancaman yang kurang lebih mengatakan jika mereka tidak menghentikan pengoperasian pembangkit listrik tenaga nuklir, mereka akan menghancurkannya.
Pada hari Minggu, para hacker mengancam akan terus melanjutkan aksinya kecuali tiga pembangkit listrik itutup. Meski serangan ini serius Korea Selatan meyakinkan operator nuklir tetap dalam kendali penuh.
” 100% hacker tidak dapat menghentikan pembangkit listrik tenaga nuklir dengan menyerang karena sistem pemantauan pengendalian benar-benar independen dan tertutup,” kata seorang pejabat di Korea Hydro and Nuclear Power (KHNP) Kepada The Guardian.