India Bertekat Blokir Kesepakatan, Nasib Rafale Kembali ke Titik Buruk
Rafale

India Bertekat Blokir Kesepakatan, Nasib Rafale Kembali ke Titik Buruk

rafale rudal

 

NEW DELHI: Kontrak pengadaan jet tempur ringan Rafale oleh India dari Prancis kembali ke titik buruk. Dilaporkan sejumlah media India salah satunya New Indian Express Sabtu (20/12/2014), Menter Pertahanan Manohar Parrikar bertekat memblokir kesepakatan sempai tuntutan mereka diterima oleh Prancis.

Meskipun dalam kunjungan Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian awal Desember 2014 Parrikar meyakinkan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempercepat kesepakatan pengadaan pesawat tersebut. Tetapi kemudian dia dengan tegas menyatakan kesepakatan akan bisa berjalan jika tuntutan India diterima Prancis terlebih dahulu.

Pada presentasi di Medium Multi Role Combat Aircraft (MMRCA), Parrikar mengaakan pemerintah harus berdiri teguhu dalam negosiasi. Pendapat Parrikar itu adalah disokong oleh Joint Secretary and Acquisition Manager (Air) Rajeev Verma yang memainkan peran kunci dalam kesepakatan tersebut. Verma menegaskan selama pertemuan komite negosiasi baru-baru ini tidak ada kemajuan berarti. Kedua pihak bersikeras dengan sikapnya masing-masing.

Setelah kenaikan biaya, Perancis Dassault Aviation Rafale menolak untuk memberikan izin pembangunan 108 pejuang untuk diproduksi di India oleh Hindustan Aeronautics (HAL) sesuai tender aslinya. Sebanyak 18 dari 126 pesawat yang dibeli ini akan diberikan dalam bentuk jadi oleh Dassault, sementara Hindustan Aeronautics Limited akan memproduksi 108 sisanya di bawah lisensi di fasilitas yang rencananya akan dibangun di Bangalore.

“Kementerian tidak terburu-buru untuk menyimpulkan hasil akhir negosiasi. Tetapi Dassault harus menerima komitmen yang disebutkan dalam RFP (Request for Proposal), “kata seorang pejabat kementerian pertahanan yang tidak mau disebutkan namanya. (REY)

Sumber: New Indian Express