
PARIS – Prancis memiliki peluang bagus untuk memenangkan penjualan jet tempur Dassault Rafale, yang diperlukan untuk menyeimbangkan buku anggaran pertahanan.
Kepala Staf Angkatan Udara Prancis Jenderal Denis Mercier mengatakan pada pihaknya yakin Rafale akan mampu meraih pasar dunia dengan bagus. “Saya cukup yakin akan ada cerita yang bagus,” katanya kepada wartawan 11 Desember 2014 lalu, ketika ditanya tentang prospek ekspor untuk tempur bermesin ganda. “Ini adalah pesawat berkualitas tinggi.”
Pemerintah Prancis telah membuat asumsi penjualan Rafale ke klien asing dalam anggaran multiyears. Transaksi yang diperlukan untuk mempertahankan produksi tahunan 11 pesawat di dekat Bordeaux, barat daya Prancis.
India dan Prancis telah sepakat untuk mempercepat negosiasi untuk pembelian 126 Rafales dengan rencana untuk menyegel kesepakatan pada 31 Maret.
Sebuah delegasi pejabat senior Angkatan Udara dan Angkatan Laut Mesir juga mendarat di Prancis pada 10 Desember 2014 bernegosiasi membeli 23-26 Rafale dengan nilai hingga 4,4 miliar dollar Amerika. Qatar juga sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk membeli jet tempur generasi keempat ini.
Tahun depan, Angkatan Udara Prancis mengharapkan untuk menerima pesawat tempur yang dibutuhkan untuk membentuk skuadron nuklir kedua, diharapkan akan beroperasi pada tahun 2018. (REY)
Sumber: Defense News