Foto dari konfrontasi antara fregat Cangzhou (kiri) dan Dinh Tien Hoang di Johnson South Reef (Internet foto)
BEIJING: China diam-diam mengerahkan kapal rudal dipandu tipe 053 ke perairan Johnson South Reef bulan lalu untuk menjaga proyek reklamasi tanah China di daerah dari kapal perang Vietnam.
Seperti dilaporkan Want China Times, Sabtu (13/12/2014), Forum Laut China Selatan Studi yang berbasis di China daratan merilis foto pada 11 Desember yang menunjukkan pertemuan dekat antara kapal perang China dan Vietnam dekat Johnson South Reef. Ternyata, kapal perang China ada di foto tersebut adalah Cangzhou, kapal rudal Tipe 053 yang dikirim untuk ke perairan yang disengketakan untuk menghadapi Dinh Tien Hoang, sebuah kapal siluman kelas Gepard Vietnam di perairan Johnson South Reef.
Dinh Tien Hoang dan adik dari kapal Ly Thai To yang baru saja menyelesaikan kunjungan mereka ke Indonesia, Brunei dan Filipina. Di bawah kepemimpinan Nguyen Van Kiem, wakil kepala staf angkatan laut Vietnam, kedua fregat siluman kelas Gepard tiba di Southwest Cay pulau Spratly saat di bawah kendali Vietnam untuk menghibur pasukan di pulau itu. Pejabat dari pemerintah Vietnam mengatakan bahwa kunjungan itu tidak ditujukan untuk memprovokasi China.
Namun, gambar yang dirilis oleh Forum Laut China Selatan Studi menunjukkan bahwa Dinh Tien Hoang yang dikirim ke perairan Johnson South Reef untuk memantau program reklamasi tanah China di daerah tersebut. Cangzhou rupanya dikirim ke Johnson South Reef untuk melindungi proyek China membangun sebuah landasan pacu sepanjang 2.000 kilometer di Johnson South Reef, nantinya pesawat mereka seperti Su-30, J-10 dan J-11 dapat menyerang semua target di wilayah Selat Malaka dari daerah in.
Ketika China menyelesaikan program reklamasi lahan pada Gaven Reef, Johnson South Reef, Cuarteron Reef dan Hughes Reef, Tentara Pembebasan Rakyat akan berada di titik strategis karena hanya berjarak 830 km dari Ho Chi Minh City, 890 km dari Manila, 490 km dari Barat Malaysia, 1.500 km dari Kuala Lumpur dan 1.500 km dari Selat Malaka. (VIT)
Sumber: Want China Times
Comments are closed