MOSKOW: Meski sudah dikenal sebagai pesawat latih paling canggih saat ini, Yak-30 Rusia masih terus diupgrade oleh Kret Avionics, produsen pesawat tersebut. Keputusan itu diambil dalam pertemuan Jumat (12/12/2014) yang dihadiri perwakilan dari Kementerian Pertahanan Rusia, Irkut Corporation, manajemen Kret, dan beberapa perusahaan yang menyediakan peralatan unik untuk Yak-130.
Yak-130 dikembangkan sebagai pesawat yang akan digunakan khusus untuk pelatihan pilot di masa depan. Kret mengintegrasikan sistem kontrol dengan kemampuan pemrograman ulang yang memungkinkan pilot untuk berlatih tidak hanya untuk penerbangan di Su-30 dan MiG-29, tetapi juga F-16, F-15, Rafale dan Typhoon bahkan F-22 dam F-35.
Perusahaan Kret bekerja untuk meningkatkan kualitas produk-produknya, termasuk meningkatkan peralatan untuk pesawat tempur latih Yak-130.
“Perusahaan Kret secara teratur melakukan kegiatan untuk meningkatkan kualitas produknya, serta berpartisipasi dalam pertemuan untuk meningkatkan keandalan dan pemeliharaan dari Yak-130,” kata CEO Kret, Nikolai Kolesov. “Pada bulan Oktober 2014, rencana diselesaikan untuk meningkatkan servis dari pesawat, yang diserahkan kepada Irkut Corporation, di mana perakitan akhir pesawat berlangsung
Pada bulan November 2014, Angkatan Udara Rusia menerima tiga pesawat Yak-130 dengan avionik upgrade oleh desainer Kret. Pesawat dilengkapi dengan sistem avionik digital tunggal dan navigasi modern, penerbangan, dan sistem avionik tempur. Untuk Yak-130, Kret mengembangkan sistem kontrol penerbangan terpadu KSU-130 dengan redundansi quadruple. Terintegrasi sistem kontrol digital, bekerja sama dengan kru dan onboard peralatan menyediakan uji coba manual dan otomatis dari pesawat.
Pesawat pelatihan juga ditingkatkan dengan Kret peralatan berteknologi tinggi lainnya, termasuk sistem navigasi inersia BINS-SP-1. Sistem ini ditujukan untuk orientasi spasial, menentukan lokasi sebuah pesawat, dan pengolahan yang kompleks dan penyediaan informasi navigasi dan penerbangan. Para pemimpin negara-negara di Timur Tengah dan Asia Tengah telah lama tertarik pada pesawat latih ini. (VIT)
Sumber: globalaviationreport
Comments are closed