J-10B Jatuh, China Harus Segera Bikin Mesin Pesawat Sendiri
J-10

J-10B Jatuh, China Harus Segera Bikin Mesin Pesawat Sendiri

Jet J-10 jatuh dan terbakar pada 15 November 2014
Jet J-10 jatuh dan terbakar pada 15 November 2014

Jatuhnya pesawat tempur J-10B dilengkapi dengan mesin buatan Rusia AL-31FN di Chengdu di Provinsi Sichuan pada 15 November menunjukkan bahwa perlu bagi China untuk mempercepat pengembangan mesin sendiri. Demikian ditulis Duowei News, media dioperasikan oleh China di luar negeri.

China saat ini tidak dapat merancang dan memproduksi mesin yang memadai bagi jet tempur mereka. Untuk mengatasi masalah ini, mesin Shenyang Liming Aircraft Engine Company’s WS-10 Taihang telah digunakan untuk beberapa pejuang J-10B Angkatan Udara PLA. Namun, China harus mengimpor mesin turbofan Lyulka-Saturnus AL-31FN dari Rusia untuk menyalakan mayoritas J-10 sebelum mesin Taihang menjadi cukup handal untuk digunakan di seluruh armada. (Baca: J-10 JATUH DI TENGAH KOTA)

Media asing melaporkan pada 2010 bahwa China menggantikan mesin AL-31FN dengan mesin Taihang. China memerintahkan 123 tambahan mesin AL-31FN dari Rusia segera setelah laporan itu dipublikasikan. Karena mesin Rusia sangat penting untuk pengembangan industri penerbangan China karena semakin banyak jet tempur canggih  sedang diproduksi, Rusia membuka pabrik produksi baru untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Udara PLA.

Seperti bangsa asing lainnya, Duowei mengatakan bahwa Rusia bukan mitra terpercaya bagi China. Jika China menjadi overreliant pada mesin yang dibeli dari Rusia, tidak akan pernah mencapai rantai industri penerbangan lengkap. Artikel tersebut juga menyatakan bahwa J-10B jatuh karena mesin AL-31FN tiba-tiba mati di udara. Hal ini menunjukkan bahwa mesin Rusia tidak dapat diandalkan seperti yang banyak percaya selama ini, kata Duowei.

 

Sumber: Want China Times