Irak Tolak Pasukan Darat Negara Asing

Irak Tolak Pasukan Darat Negara Asing

pasukan irak
Tentara Irak

Irak mulai berubah sikap. Jika semula membuka pintu terhadap pasukan asing guna memerangi ISIS, kini negara tersebut bersikap sebaliknya.Menteri Pertahanan Irak Khalid Al-Obeidi pada Selasa 18 November 2014mengatakan negaranya menolak masuknya pasukan darat asing untuk memerangi pelaku teror, dan menegaskan militer Irak akan bisa mengusir ISIS.

“Pemerintah Irak takkan mengizinkan tentara darat asing memasuki Irak untuk ikut dalam perang melawan pelaku teror, dan operasi darat akan secara eksklusif dilakukan oleh militer Irak,” kata Al-Obeidi.

Ia menambahkan koalisi internasional melancarkan banyak serangan udara yang ditujukan ke lokasi ISIS di Irak Barat dan Utara. “Tapi serangan yang paling berpengaruh dilancarkan oleh Angkatan Udara Irak,” katanya.

Pernyataan Khalid Al-Obeidi dipandang sebagai tanggapan atas pernyataan Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel sehari sebelumnya yang mengatakan negaranya mungkin akan mengirim pasukan darat untuk membantu militer Irak memerangi ISIS.

Situasi keamanan di Irak mulai memburuk secara drastis sejak 10 Juni, ketika bentrokan berdarah berkecamuk antara pasukan keamanan Irak dan ratusan anggota kelompok negara Islam yang menguasai Kota Mosul di bagian utara negeri itu. Belakangan anggota kelompok fanatik tersebut merebut banyak wilayah setelah pasukan keamanan Irak meninggalkan pos mereka di Nineveh dan provinsi lain yang didominasi oleh kelompok Sunni.

Pasukan keamanan Irak pada Selasa 17 November 2014 untuk pertama kali memasuki kilang minyak terbesar negara itu, setelah berbulan-bulan bertempur melawan gerilyawan IS yang mengepungnya, kata seorang kolonel polisi dan stasiun televisi pemerintah.

“Pasukan Irak pertama, pasukan anti-terorisme yang diberi nama Batalion Mosul, memasuki kilang minyak Baiji untuk pertama kali dalam lima bulan,” kata Kolonel Polisi Saleh Jaber dari Pasukan Perlindungan Kilang Minyak Baiji itu.

Serangan yang dipimpin Amerika Serikat telah menghambat ISIS, yang telah menduduki seluruh Irak Utara pada Juni, hampir tanpa perlawanan dari tentara Irak. Para petempur ISIS merebut Kota Baiji dan mengepung kilang minyak itu dalam gerak maju pertama pada Juni. meskipun tidak dilakukan setiap uji coba penerbangan pada waktu itu.

 

Sumber: The Guardian