Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kunjungan ke Mongolia. Sebuah langkah untuk menunjukkan Kremlin masih memiliki kekuatan diplomatik.
Kunjungan yang dilakukan pada Senin 2 September 2024 ini cukup menarik. Ini bukan hanya kunjungan pertama Putin ke Mongolia, tetapi juga kunjungan pertama Presiden Rusia tersebut ke negara anggota Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) sejak ia didakwa atas tuduhan kejahatan perang tahun lalu.
Sebagai penandatangan Statuta Roma yang membentuk pengadilan tersebut, Mongolia seharusnya berkewajiban untuk menangkap Putin. Seperti diketahui ICC mendakwa Putin dan komisioner hak asasi manusia untuk anak-anak Maria Lvova-Belova, atas kejahatan perang pada Maret 2023. Ini setelah Rusia memindahkan ribuan anak-anak Ukraina ke Rusia.
Menurut Kremlin, Putin diundang oleh Presiden Mongolia Ukhnaa Khurelsukh untuk menghadri peringatan 85 tahun kemenangan pasukan Mongolia dan Soviet atas pasukan Jepang di sungai Khalkhin Gol. Ribuan prajurit tewas selama berbulan-bulan pertempuran akibat pertikaian mengenai letak perbatasan antara Manchuria dan Mongolia tahun 1939.
Namun tidak jelas mengapa presiden Mongolia Ukhnaa Khürelsükh justru tidak menyambutnya secara langsung kedatangan Putin. Putin disambut hangat di bandara internasional di ibu kota Ulaan Bator oleh menteri luar negeri Batmunkh Battsetseg.
Untuk informasi selengkapnya simak tayangan berikut: