Rusia Usung Strategi Tahun 1500 SM ke Medan Perang Ukraina

Rusia Usung Strategi Tahun 1500 SM ke Medan Perang Ukraina

Berbagai upaya dilakukan untuk melindungi dari serangan drone di medan perang Ukraina. Salah satu cara terbaru dilakukan rusia dengan menggunakan tabir asap atau aerosol untuk bersembunyi. Lagi-lagi ini cara kuno yang muncul di perang modern dan mungkin akan efektif.

Sebuah video menunjukkan pasukan Rusia menggunakan tabir asap tebal untuk menyembunyikan gerak maju mereka menuju kota Belogorovka. Saluran Telegram Rusia The Wrong Side yang pertama mengunggah video itu mengatakan strategi ini sangat efektif.

“Kamuflase aerosol tidak memungkinkan Angkatan Bersenjata Ukraina  menggunakan drone untuk mendeteksi pergerakan pasukan kami,” kata saluran Telegram tersebut.

Video drone berdurasi 34 detik tersebut menunjukkan kolom berisi sekitar selusin kendaraan Rusia yang memuntahkan jejak zat seperti asap putih. Mereka  akhirnya bergabung membentuk lapisan awan yang menghalangi pandangan tentang apa yang terjadi di lapangan. Tidak jelas zat apa yang disebarkan. The Wrong Side mengklaim dengan cara ini  unit Rusia berhasil menduduki beberapa benteng musuh di dekat daerah berpenduduk.

Penyebaran aerosol tersebut menggunakan kendaraan penghasil asap TDA-3. Sistem yang dipasang pada truk penggerak 6×6. TDA-3 hanya memerlukan dua awak untuk beroperasi.

Ini bukan pertama kalinya Rusia menggunakan tabir asap untuk mencoba bersembunyi dari serangan drone First Person View (FPV). Atau  drone yang bertindak sebagai pengintai artileri. Keduanya telah menjadi kutukan baik bagi Rusia maupun Ukraina.

Cara ini akan efektif. Karena asap mengaburkan pandangan drone FPV hingga mereka  tidak dapat terbang turun dan menyerang. Sementara drone pengintai juga tidak dapat menentukan dengan tepat lokasi pasukan untuk melancarkan serangan artileri. Dengan semakin langkanya peluru, Ukraina tidak bisa membelanjakannya dengan harapan mendapat keberuntungan.

Rusia juga sering menggunakan asap dalam upaya melindungi Jembatan Kerch yang menghubungkan Rusia dengan semenanjung Krimea. Jembatan tersebut telah dua kali diserang oleh Ukraina. Sekali pada bulan Oktober 2022 dan sekali lagi pada bulan Juli 2023

Ukraina di sisi lain juga telah menggunakan tabir asap di medan perang. Seperti tabung yang dikeluarkan oleh kendaraan tempur Bradley sumbangan Amerika. Namun aplikasi-aplikasi ini masih jauh dari apa yang terlihat di Rusia.

Mengingat momok drone di Ukraina, kita bisa melihat taktik penyebaran asap massal ini akan lebih banyak diterapkan. Rusia  kini kembali bergerak ke arah barat. Dan  Ukraina dalam posisi defensive. Siapapun akan mendapatkan keuntungan besar jika menggunakan cara ini dalam banyak situasi.

Sejumlah catatan menunjukkan penggunaan tabir asap merupakan taktik perang kuno. Bahkan sudah ada sejak 1500 SM. Kini, ketika drone benar-benar menjadi momok, cara tua ini sepertinya merupakan yang paling efektif untuk melawannya.

Untuk informasi lebih menarik simak tayangan berikut:

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.