India makin dekat untuk bisa mengoperasionalkan pesawat tempur buatan sendirinya ke militer. Light Combat Aircraft (LCA) Tejas yang sudah memunculkan 15 prototip akan mendapatkan izin operasional akhir atau final operational clearance (FOC) pada Juni 2015. Setelah itu pesawat akan masuk ke jalur produksi guna memenuhi kebutuhan militer negara tersebut.
“FOC untuk LCA Tejas akan diberikan pada bulan Juni tahun depan untuk induksi ke dalam armada IAF, yang telah mundur enam bulan dai jadwal sebelumnya,” kata Kepala controller Defence Research and Development Orgainsiation’s (DRDO) K. Tamilmani kepada Jumat 14 November 2014.
Centre for Military Airworthiness and Certification (Cemilac) memberi izin operasional awal (IOC) untuk jet tempur ini pada Desember 2013 untuk evaluasi oleh pilot IAF dicberbagai parameter.
“Pesawat tempur telah terintegrasi dengan radar dan sensor untuk operasi penerbangan. Kami juga telah melengkapi Tejas dengan peperangan elektronik untuk menembakkan roket, bom dipandu laser dan rudal di luar jarak visual,” kata Tamilmani
Pesawat supersonic mesin tunggal ini dijadwalkan untuk menggantikan MiG-21 yang melayani enam skuadron.
Pengembangan pesawat geneasi keempat ini memakan waktu cukup lama yakni mencapai tiga decade. Pesawat ini mampu melesat pada keceptan 1.350 km per jam dan sebanding dengan jet tempur terbaik di dunia seperti Mirage 2000 Perancis, F-16 Amerika dan Gripen Swedia.
Dengan berat 8,5 ton, LCA dapat membawa senjata seberat tiga ton termasuk rudal udara ke udara, bom dipandu laser, dan rudal di luar jangkauan visual.
Setiap skuadron akan memiliki 20 pesawat tempur dan akan berbasis di pangkalan Angkatan Udara Sulur dekat Coimbatore di Tamil Nadu.