Amerika Berjuang Kendalikan Timur Tengah, tapi Gagal
Antony Blinken

Amerika Berjuang Kendalikan Timur Tengah, tapi Gagal

Amerika melakukan reli untuk berusaha mengendalikan negara-negara Timur Tengah terkait perang Israel-Hamas. Tetapi sejauh ini tampaknya usaha itu gagal.

Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken melakukan pertemuan dengan sejumlah pemimpin Timur Tengah. Amerika tampaknya ingin negara-negara itu mendukung upaya jeda kemanusiaan yang diusulkan Washington. Tetapi sebagian besar pemimpin Arab tetap menuntut dilakukan gencatan senjata.

Blinken bertemu dengan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi. Dan terlihat adanya perselisihan publik yang jarang terjadi antara Amerika dan Yordania.

Dalam konferensi pers bersama di Aman Blinken mengatakan Amerika menentang gencatan senjata. Ini  karena akan memberi Hamas lebih banyak ruang untuk bernapas. Menurut

Namun pihak Yordania  menekankan  negara-negara Arab menginginkan gencatan senjata segera. Negara ini juga  memperingatkan bahwa seluruh kawasan sedang tenggelam dalam lautan kebencian. Dan ini akan menentukan generasi mendatang.

Safadi menegaskan Yordania tidak menerima bahwa apa yang dilakukan Israel sebagai pembelaan diri. Serangan  Israel selama sebulan di Gaza yang telah menewaskan hampir 10,000 orang lebih dari sepertiganya adalah anak-anak. Dengan dalih apapun, menurut Yordania hal itu tidak dapat dibenarkan. Dan justru tidak akan membawa keamanan bagi Israel. Tidak akan membawa perdamaian di kawasan.

Biden juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry. Negara ini juga menyerukan gencatan senjata segera dan komprehensif. Seruan jeda kemanusiaan Blinken dianggap terlalu lemah oleh para pemimpin Arab. Dan Netanyahu  bersikeras  serangan Israel harus dilanjutkan dengan “kekuatan penuh”.

Israel tampaknya menyampaikan pesan ini dengan mengebom beberapa sekolah dan pusat pengungsi yang dikelola PBB selama kunjungan Blinken. Serangan juga dilakukan ke kamp pengungsi al-Maghazi di Gaza tengah pada Minggu 5 November 2023 pagi. Serangan  menewaskan sedikitnya 47 orang.

Blinken juga terlibat dalam tantangan diplomatik lainnya pada ketika  pada Minggu bertemu Presiden Palestina Mahmpud Abbas di Ramallah. Departemen Luar Negeri Amerika merahasiakan kunjungan tersebut  hingga Blinken secara fisik meninggalkan Tepi Barat. Namun, berita kedatangannya bocor. Ini menyebabkan demonstrasi menentang kunjungan Blinken serta dukungan Amerika terhadap Israel di wilayah pendudukan.

Untuk informasi selengkapnya simak tayangan berikut:

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.