Ketika Gaza terus menjadi puing-puing, banyak orang di Timur Tengah mulai menyadari bahwa keadaan akan menjadi jauh lebih buruk. Pergeseran tektonik besar-besaran kini mengancam akan menghancurkan status quo. Dan bahkan memicu perang global.
Israel sudah terlibat dalam bentrokan setiap hari dengan Hizbullah yang didukung Iran di sepanjang perbatasannya dengan Lebanon. Tel Aviv juga telah melancarkan beberapa serangan udara ke Suriah. Negara ini juga mendapat dukungan Rusia dan Iran.
Di tempat lain, sebuah kapal perang Amerika telah mencegat tiga rudal yang ditembakkan oleh pemberontak Houthi Yaman. Kelompok ini juga telah mengakui melemparkan rudal mereka ke Israel.
Pasukan Amerika di wilayah tersebut juga mengalami serangkaian serangan drone dan roket. Amerika kemudian membalas dengan serangan udara terhadap dua fasilitas yang terkait dengan milisi dukungan Iran di Suriah.
Respons di negara-negara Arab juga keras. Dengan setiap pemerintahan termasuk seperti Arab Saudi, yang telah mulai menormalisasi hubungan dengan Israel mengeluarkan kecaman keras atas tindakan Israel.
Namun tanggapan paling keras datang dari Turki. Presiden Erdogan menggambarkan pemboman Israel terhadap warga sipil di Gaza sebagai genosida. Dan meyakinkan Hamas bukanlah kelompok teroris. Tetapi pejuang yang melindungi tanah mereka. Turki juga menjadi tuan rumah bagi beberapa pejabat Hamas. Ankara menolak mengusir mereka dalam beberapa pekan terakhir.
Negara lain yang memiliki pengaruh di kedua kubu tersebut adalah Qatar. Negara ini adalah rumah bagi pangkalan militer Amerika terbesar di Timur Tengah. Kota ini juga merupakan rumah bagi kepemimpinan politik Hamas yang berkantor di Doha sejak tahun 2012. Qatar mempunyai posisi yang baik untuk bertindak sebagai mediator antara Israel dan Hamas . Dan dipuji karena memainkan peran penting dalam menjamin pembebasan empat orang sandera Israel.
Lalu ada Iran. Meskipun para pejabat Amerika dan Israel telah menyatakan bahwa tidak ada indikasi keterlibatan langsung Iran dalam serangan 7 Oktober, tidak ada keraguan Iran mendapat manfaat dari serangan tersebut dalam beberapa cara. Dan bahkan mungkin menggunakan proksinya di Lebanon, Suriah dan Yaman untuk lebih memaksimalkan keuntungannya.
Bagaimanapun serangan Hamas telah mematikan strategi Amerika dalam mendorong pemulihan hubungan Arab-Israel. Sebuah cara untuk menegaskan kembali pengaruh Amerika di kawasan itu.
Mengingat banyak naskah kami dicuri para youtuber untuk narasinya, maka kami tidak bisa menampilkan versi tulisan secara lengkap. Untuk informasi selelengkapnya simak dalam tayangan berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=_aZOaKl6kfs
