Sekjen NATO Jens Stoltenberg beberapa waktu lalu mengatakan pihaknya sedang mengerjakan paket multi-tahun dengan dana besar. Pernyataan itu tidak menjadi berita utama, tetapi pengakuan yang agak serius tidak ada akhir yang terlihat di Perang Ukraina.
Pernyataan itu bisa ditafsirkan bahwa perang tidak akan berakhir tahun ini, atau tahun depan atau tahun berikutnya. Itu harusnya sangat memprihatinkan. Terutama karena semua aktor yang terlibat baik itu Ukraina, Rusia, Amerika atau NATO sebenarnya berusaha untuk mengakhirinya.
Zelenskyy seperti terlihat ingin dunia mendukungnya untuk mendorong mundur penuh Rusia termasuk Krimea. Serangannya saat ini, yakni dorongan ke arah Laut Hitam untuk memotong pasukan Rusia lebih jauh ke barat — adalah demonstrasi yang jelas akan hal ini.
Langkah ini sengaja dihitung untuk mendorong Moskow ke meja perundingan. Atau berisiko kehilangan puluhan ribu tentara.
Tetapi Zelenskyy secara konsisten menolak menjelaskan fakta bahwa dia memiliki tujuan terbatas. Terutama untuk mencapai perdamaian yang dirundingkan tanpa Krimea. Dan dia melakukannya untuk alasan militer dan pribadi.
Alasan militer sangat jelas dan umum untuk setiap perang. Bahwa untuk bisa maju , orang Ukraina di garis depan tidak dapat berperang dengan cara yang terbatas.
Mereka harus percaya bahwa komitmen mutlak dan pengorbanan diri mereka dapat mengakhiri perang dengan kemenangan.
Alasan pribadinya adalah Zelenskyy adalah seorang Yahudi. Begitu pula menteri pertahanannya, Oleksii Resnikov.
Dan seperti orang Yahudi yang berjuang untuk negara mereka di Eropa pada abad terakhir, pasangan ini tetap menjadi tersangka di mata ultra-nasionalis Ukraina yang umumnya antisemit.
Informasi selengkapnya simak tayangan berikut: