Pembayaran proyek pembangunan KF-21 oleh Indonesia belum juga beres. Korea Selatan kembali menagih Jakarta untuk segera melunasinya.
Seperti diketahui dalam kontrak kerjasama pemerintah Korsel menanggung 60% pembiayaan. Sisanya dibagi rata antara Indonesia dan Korea Aerospace Industry (KAI) masing-masing 20%.
Senior Manager & Chief KFX Joint Development Management Team, Lee Sung-il mengatakan Indonesia baru membayar 17% dari kewajibannya. Tetapi 83% belum dibayar. Pemerintah Korea harus membayar sebagian besar sharing biaya dari 2016-2022.
Hal itu disampaikan Lee saat menerima kunjungan jurnalis peserta Indonesia-Korea Journalist Network pada 2 Juni 2023 lalu.
Proyek bersama ini memang sempat disoroti publik Korsel, khususnya karena Indonesia yang belum membayar kewajibannya. Indonesia menunggak US$671 juta atau sekitar Rp 10 triliun. Total biaya yang harus ditanggung Indonesia adalah US$1,3 miliar atau sekitar Rp 19 triliun dengan kurs saat ini.
Terbaru kantor Kepala Badan Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA), Eom Dong-hwan dikutip Yonhap menyebutkan pemerintah Indonesia akan memberikan jadwal baru untuk kelanjutan pembayaran proyek KF-21 Boramae pada akhir Juni 2023 ini.
Untuk informasi selengkapnya simak tayangan berikut: