Pada tahun 1960an Angkatan Udara Prancis melihat kebutuhan untuk memiliki pesawat tempur dengan kemampuan lepas landas dan mendarat vertical atau VTOL.
Pesawat ditujukan untuk misi penetrasi atau pengintaian dan serangan pangkalan udara dan direncanakan untuk menggantikan Mirage III E pada tahun 1967.
Pada bulan September 1960, proyek Mirage III V pun diluncurkan. Selanjutnya pada 29 Agustus 1961 Kepala Staf Angkatan Udara Prancis memerintahkan desain dan pengembangan dua prototipe Mirage III V untuk diproduksi bersama oleh Dassault Aviation dan Sud-Aviation.
Prototipe pertama dibangun membuktikan kelayakan konfigurasi dengan menggunakan turbo-jet yang ada dalam penerbangan subsonic. Tahap ini melahirkan Mirage III V Balzac atau Mirage III V 01. Sementara tahap selanjutnya adalah untuk menerbangkan pesawat 2 Mach dengan roket angkat dan propulsi yang lebih kuat yang melahirkan Mirage III V.
Mirage III V 01 menggunakan delapan mesin pengangkat Rolls-Royce RB 162-1 dan Snecma TF 106 dengan afterburner.
Ini adalah versi Prancis dari turbofan Pratt&Whitney JTF 10. Mesin dipasang hampir secara vertikal dua kali dua di kompartemen pesawat yang ada di kedua sisi saluran udara mesin propulsi.
Mesin angkat disuplai udara melalui empat intake yang terletak di atas badan pesawat. Sementara pipa knalpot mereka akan ditempatkan di atas badan pesawat. Mereka akan tertutup saat pesawat melakukan penerbangan normal.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: