Pertempuran terus berkecamuk di sejumlah wilayah di Ukraina. Otoritas Ukraina mengklaim Pasukan Rusia telah ditarik keluar dari Melitopol, kota terbesar kedua di wilayah Zaporizhzhia selatan Ukraina.
Walikota Melitopol Ivan Fedorov di Telegram menulis pasukan Rusia bergerak menuju Krime.
“Kolom kendaraan militer terlihat di sebuah pos pemeriksaan di Chonhar,” katanya melalui Telegram. Chonhar adalah sebuah desa di perbatasan antara semenanjung Krimea dan daratan Ukraina.
Klaim Fedorov tidak dapat segera diverifikasi. Melitopol telah diduduki oleh pasukan Rusia sejak awal Maret, dan agak jauh dari kemajuan utama Ukraina di wilayah Kharkiv.
Jika benar menjadi cukup aneh Rusia dengan mudah meninggalkan Melitopol begitu saja. Kota ini sangat strategis karena menjadi jalur darat yang menghubungkan Krimea dan Ukraina.
Dengan kehilangan wilayah ini Rusia akan memutus jalur pasokan Rusia antara wilayah Kherson dan Donbas, di mana pasukan yang didukung Moskow terlibat dalam pertempuran terberat.
Sementara it ugaris depan di Ukraina timur mendekati perbatasan wilayah yang diklaim oleh Republik Rakyat Luhansk (LPR). Hal itu diungkapkan seorang komandan senior di militer LPR Andrey Marochko kepada kantor berita Rusia TASS.
Pasukan Rusia menguasai Luhanks pada bulan Juli. Bersama Donetsk, Luhanks membentuk wilayah yang disebut Donbass.
Menurut Andrey Marochko serangan balasan Ukraina selama seminggu terakhir telah mendorong pasukan Rusia mundur. Ini juga menggerakkan garis depan baru lebih dekat ke perbatasan LPR.
Vladimir Putin mendeklarasikan kemenangan di Luhansk satu hari setelah pasukannya merebut Lysychansk.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: