Ukraina dilaporkan telah menerima rudal antikapal Harpoon yang dipasok oleh Denmark. Sebuah senjata yang akan membuat Rusia mau tidak mau mengubah strategi terutama di Laut Hitam.
Harpoon sebenarnya adalah rudal yang sudah tua. Tetapi dia terbukti masih menjadi andalan banyak negara.
Dikembangkan oleh McDonnell Douglas yang sekarang menjadi bagian dari Boeing, Harpoon Missile System adalah rudal anti-kapal segala cuaca, over horizon dan sangat fleksibel.
Amerika Serikat mulai mengembangkan rudal ini pada tahun 1965. Nama Harpoon sendiri diartikan sebagai senjata untuk membunuh paus. Sebuah istilah slang di komunitas angkatan laut yang digunakan untuk menggambarkan kapal selam.
Pada awalnya rudal ini memang dikembangkan sebagai senjata melawan kapal selam. Dengan kemampuan skimming lautnya rudal dimaksudkan untuk menghancurkan kapal selam diesel yang sedang mengisi ulang baterai mereka di permukaan.
Proyek ini pada awalnya berjalan lamban sampai Perang Enam Hari tahun 1967 antara Israel dan Mesir berkobar. Selama perang, Mesir menenggelamkan kapal perusak Israel INS Eilat dari jarak sekitar 22 km dengan rudal anti-kapal Styx buatan Soviet.
Rudal ini diluncurkan dari kapal patroli kecil. Ini adalah kapal pertama dalam sejarah yang tenggelam oleh rudal anti-kapal.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: