Norwegia menjadi negara pertama di dunia yang seluruh jet tempurnya diisi armara gennerasi kelima. Hal ini setelah mereka mempensiun seluruh F-16 mereka dan diganti dengan F-35A buatan Lockheed Martin Amerika pada 6 januari 2022 lalu.
Sementara itu negara tetangganya Finlandia juga telah memutuskan untuk memesan F-35 untuk mengganti armada F/A-18 Hornet mereka. Dan kontrak pembelian F-35 Finlandia memunculkan pertanyaan menarik bahkan kritik tajam kepada pemerintah Norwegia.
Pasalnya harga per unit pesawat yang didapat oleh kedua negara itu jauh berbeda. Finlandia membeli 64 F-35 dengan harga rata-rata US$147 juta atau sekitar Rp2,1 triliun per pesawat. Sedangkan Norwegia harus membayar rata-rata per unitnya adalah US$197 juta atau sekitar Rp2,8 triliun triliun. Ini berarti F-35 Norwegia 34% lebih mahal dibandingkan yang dibeli Finlandia.
Perbedaan ini memunculkan protes sejumlah pihak. Bjornar moxnes yang duduk di komite urusan luar negeri dan pertahanan parlemen berpendapat Norwegia seharusnya tidak pernah memilih F-35. Moxnes berpendapat pilihan norwegia atas Ff-35 dibuat di bawah tekanan besar dari Washington.
Tetapi benarkah memang ada masalah di balik pembelian f-35 norwegia hingga harganya begitu mahal? Tidak bisa disimpulkan demikian meski peluang adanya penyelewengan tetap ada. Tetapi sejumlah pihak menyebut ada sejumlah alasan masuk akal kenapa hal itu bisa terjadi.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: