Mengapa Penjualan Rafale Masih Sangat Tergantung pada Amerika

Mengapa Penjualan Rafale Masih Sangat Tergantung pada Amerika

Kalau dalam beberapa waktu terakhir Prancis berhasil menjual jet tempur Rafale mereka ke negara lain, sesungguhnya itu hasil dari sebuah perjalanan panjang.

Bukan hal yang mudah bagi jet tempur Rafale Prancis untuk bisa menembus pasar internasional. Petarung buatan Dassault ini telah menemui banyak hambatan dalam ekspor mereka untuk bisa sampai kondisi yang cukup baik seperti sekarang ini.

Baru pada tahun 2015 Dassault Aviation pertama kali memenangkan penjualan ekspor saat menandatangani kontrak dengan Mesir. Namun kontrak itupun  tidak lepas dari kontroversi.

Raksasa kedirgantaraan Prancis sejak itu telah menempuh perjalanan jauh dan telah menandatangani kesepakatan dengan banyak negara guna mengirimkan pesawat tempur Rafale.

Baru-baru ini mereka menandatangani kontrak dengan UEA untuk memasok 80 Rafale F4. Prancis juga masih dalam proses menyelesaikan penjualan 30 Rafale ke Mesir setelah kesepakatan ditandatangani awal tahun 2021 ini. Saat ini, angkatan udara India, Qatar, Mesir mengoperasikan Rafale. Indonesia punya peluang untuk bergabung dengan kelompok ini meski negosiasi masih berlangsung.

Kesepakatan pertama untuk mengekspor Rafale adalah hasil dari negosiasi bersama antara Mesir dan Prancis. Pada 2015, Menteri Pertahanan Prancis saat itu mengunjungi Kairo dan menandatangani kesepakatan 5,2 miliar Euro untuk 24 pesawat tempur Rafale.

Perjanjian tersbut saat itu banyak dikritik oleh negara-negara Barat karena Mesir dianggap sebagia negara yang melakukan banyak pelanggaran hak asasi manusia.

Faktor yang lebih menarik tentang kesepakatan ini adalah bahwa klausul kemungkinan untuk membeli 12 Rafale lagi dari 24 jet tempur yang disepakati. Opsi itu termasuk dalam kontrak 2015. Namun pengiriman 12 jet tempur tambahan ini dilaporkan terhenti oleh Amerika Serikat.

Selengkapnya simak tayangan berikut:

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.