Pembicaraan tentang perjanjian teknologi. Perdebatan tentang integrasi sistem. Kekhawatiran atas kerjasama dengan China dan Rusia.
Hal-hal tersebut adalah beberapa titik tekanan yang terlibat dalam negosiasi antara Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat saat Abu Dhabi menginginkan membeli pesawat F-35. Tetapi membeli apa yang bisa dibilang jet tempur paling canggih tersebut lebih dari sekadar transaksi komersial sederhana. ini seperti memperbarui janji pernikahan antara Abu Dhabi dan Washington.
Danny Sebright, presiden Dewan Bisnis AS-UEA mengatakan rencana pembelian tersebut Itu telah menempatkan UEA di persimpangan jalan yakni memperbarui sumpah militernya dengan Amerika atau berbelok ke timur menuju Rusia dan China.
Danny mengatakan militer UEA saat ini beroperasi dengan campuran peralatan dari Amerika, China dan Rusia. “Jika penjualan ini berlanjut, Uni Emirat Arab akan membuat komitmen baru dalam kerja sama pertahanan dan kekuatan militer dengan Amerika untuk masa depan,” katanya sebagaimana dilaporkan Defense News Selasa 9 November 2021.
Ini berarti bahwa Uni Emirat Arab dan Amerika akan sepakat untuk memperbarui komitmen mereka satu sama lain sebagai mitra strategis, dan setiap kerja sama atau pengaruh dari Rusia dan China akan sangat berkurang.
Pemerintahan Biden telah menekan Uni Emirat Arab untuk menghapus perusahaan Huawei China dari jaringan telekomunikasinya. Sejumlah pihak menyebut tekanan ini sebagai ultimatum terkait rencana pembelian F-35. Huawei menjadi pusat perhatian selama pemerintahan Trump dengan pemerintah federal menuduh hubungan perusahaan dengan Beijing merupakan ancaman keamanan dan spionase.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: