Rusia telah menyelesaikan uji terbang rudal jelajah hipersonik Tsirkon dengan peluncuran dari kapal permukaan yaitu fregat Laksamana Gorshkov,.
Sumber yang dekat dengan kementerian pertahanan Rusia mengatakan kepada TASS uji terbang Tsirkon telah berhasil diselesaikan. Lebih dari 10 peluncuran telah dilakukan dengan yang terbaru dilakukan pada bulan Juli 2021.
Menurut sumber itu rangkaian uji coba Tsirkon berikutnya akan dimulai pada November. Tes diperkirakan akan berlanjut tahun depan. Setelah itu, pengiriman rudal ke angkatan bersenjata Rusia akan dimulai.
NPO Mashinostroenia yang mengembangkan dan memproduksi rudal hipersonik Tsirkon, menolak mengomentari informasi tersebut.
Pada 24 Agustus 2021 Kementerian Pertahanan Rusia telah menandatangani kontrak dengan kontraktor pertahanan untuk pengiriman rudal hipersonik Tsirkon kepada pasukan Rusia selama forum pertahanan Angkatan Darat-2021. Menurut CEO NPO Mashinostroenia Alexander Leonov, kontrak itu harus dipenuhi pada 2025.
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengatakan bahwa rudal hipersonik Tsirkon akan mampu terbang dengan kecepatan 9 Mach dan menyerang target pada jarak lebih dari 1.000 km. Rudal akan segera siaga tempur.
Kementerian Pertahanan Rusia pada 19 Juli 2021 mengumumkan bahwa fregat Admiral Gorshkov telah berhasil menguji coba rudal hipersonik Tsirkon ke sasaran darat. Rudal itu terbang dengan kecepatan tujuh kali kecepatan suara dan melintasi jarak lebih dari 350 km.
Masih terkait rudal hipersonik secara mengejutkan Korea Utara dilaporkan juga telah melakukan uji coba rudal kelas ini. Surat kabar Rodong Sinmun melaporkan rudal yang disebut sebagai Hwasong-8 tersebut diuji pada 28 September 2021.
Surat kabar itu melaporkan selama pengujian, kemampuan manuver dan stabilitas rudal dikonfirmasi. Selain itu, militer Korea Utara mencatat kinerja mesin dan sistem bahan bakar rudal yang stabil,. Tidak ada informasi tentang jarak yang ditempuh oleh rudal.
Hwasong-8 dirancang oleh Akademi Ilmu Pertahanan DPRK di bawah rencana lima tahun pengembangan senjata strategis. Selama Kongres ke-8 Partai Buruh Korea, pemimpin Korea Utara Kim Jong UN mengatakan negaranya melanjutkan program rudal hipersoniknya.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara menembakkan rudal jarak pendek ke arah Laut Jepang. Menurut perkiraan awal, proyektil itu menempuh jarak sekitar 200 kilometer dan mencapai ketinggian maksimum sekitar 30 kilometer.
Pada tanggal 15 September, Korea Utara meluncurkan dua rudal balistik yang jatuh di zona ekonomi eksklusif Jepang. Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, rudal tersebut menempuh jarak sekitar 800 kilometer dan mencapai ketinggian maksimum sekitar 60 kilometer. Pada 13 September, Korea Utara juga mengumumkan keberhasilan pengujian rudal jelajah jarak jauh baru yang dilakukan pada 11 dan 12 September.