Pada tahun 1968 Presiden Amerika Lindon B Johnson memberikan izin untuk pengiriman F-4E Phantom II ke Israel. Sebenarnya keputusan ini tidak sejalan dengan beberapa jenderal Amerika yang menekankan bahwa Israel sudah cukup kuat.
Pengiriman Phantom tidak perlu dan kemungkinan akan memprovokasi eskalasi di Timur Tengah yang akan bertentangan dengan kepentingan Amerika. Johnson tetap tutup telinga.
Pada tahun 1969 Phantom pertama terbang ke Israel. Hanya beberapa minggu kemudian, Israel melancarkan serangkaian serangan udara terhadap wilayah Kairo.
Phantom lebih cepat daripada MiG-21 yang tersedia untuk Mesir. Dengan terbang sangat rendah, di bawah cakrawala radar radar buatan Soviet mereka akan terdeteksi hanya sekitar 2 menit sebelum mencapai target mereka. Ini membuat orang Mesir tidak memiliki sarana untuk membela diri.
Kairo dengan cepat meminta bantuan dari Moskow. Idenya adalah bahwa Soviet akan mengerahkan pertahanan udara mereka sehingga memperkuat Mesir dan mengulur waktu bagi Mesir untuk melatih pasukan mereka dengan sistem pertahanan udara canggih SA-3 dan MiG baru. Moskow menjawab positif dengan meluncurkan Operasi Kavkaz.
Selengkapnya simak tayangan berikut: