Gorbachev: Barat Ingkar, Perang Dingin di Depan Mata
F-16 Norwegia saat mencegat bomber Rusia 29 Oktober 2014

Gorbachev: Barat Ingkar, Perang Dingin di Depan Mata

thumb_12650_05184509112014_mikhail_gorbachev
Ketegangan antara Timur dan Barat atas krisis Ukraina berpotensi membuat dunia kembali ke dalam Perang Dingin, yang telah berakhir 25 tahun lalu bersama runtuhnya Tembok Berlin. Pemicu perang dingin era baru ini karena barat ingkar dengan janjinya.

Begitu diingatkan oleh mantan pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev dalam sebuah pidato di Berlin, Jerman Sabtu 8 November 2014. Ia menuduh Barat, khususnya Amerika Serikat tidak memenuhi janji mereka setelah tahun 1989. Alih-alih menjadi pemimpin perubahan di dunia global, Eropa justru menjelma menjadi arena pergolakan politik, persaingan pengaruh dan akhirnya konflik militer.

“Dunia ini diambang Perang Dingin baru. Beberapa orang mengatakan bahwa itu sudah dimulai,” kata Gorbachev seperti dikutip Reuters Minggu 9 November 2014.

Potensi perang dingin, lanjutnya, semakin nyata mengingat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diam melihat krisis Ukraina. Padahal konflik ini telah menewaskan 4.000 orang sejak awal pemberontakan oleh separatis pro Rusia pertengahan April lalu.

“Dan siapa yang paling menderita dari apa yang terjadi saya kira jawabannya adalah lebih dari jelas: Ini adalah Eropa,” tandasnya.