Pada Senin 13 Juli 2020pesawat tempur F-16C Angkatan Udara Amerika menghantam tanah ketika mencoba mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Holloman New Mexico selama misi pelatihan rutin. Insiden ini adalah yang ketujuh yang melibatkan jet tempur Amerika dalam waktu kurang dari dua bulan.
F-16C milik Wing ke-49 jatuh saat mendarat di Holloman AFB sekitar pukul 06.00 sore waktu setempat. Pilot selamat dengan kursi pelontar.
Belum jelas apa yang menjadi penyebab kecelakaan itu, tetapi hal itu menambah tren insiden yang melibatkan pesawat Angkatan Udara dan Angkatan Laut Amerika. Tujuh pesawat tempur dilaporkan jatuh dalam dua bulan terakhir saja, termasuk F-15 dan F / A-18F, serta F-35.
Pada 30 Juni, sebuah F-16CM dari Fighter Wing ke-20 di Pangkalan Angkatan Udara Shaw di South Carolina jatuh selama penerbangan pelatihan rutin, menewaskan pilotnya. Insiden itu menyebabkan kebakaran besar di pangkalan. Pilot yang sudah meninggal, Letnan David Schmitz, sedang bersiap untuk dikerahkan ke luar negeri guna operasi tempur.
Pada 18 Juni, dua pilot Angkatan Laut melontarkan diri jet tempur F / A-18F Super Hornet tepat waktu sebelum pesawat jatuh di Laut Filipina selama misi pelatihan. Keduanya diselamatkan oleh helikopter yang berangkat dari kapal induk USS Theodore Roosevelt. Insiden itu terjadi tidak lama setelah Roosevelt melanjutkan operasinya di Pasifik Barat setelah menghabiskan berbulan-bulan di pelabuhan karena ratusan anggota awak terjangkit coronavirus.
Tiga hari sebelumnya, pada 15 Juni, Penjaga Pantai Inggris menemukan puing-puing F-15C Eagle Angkatan Udara Amerika setelah jatuh di Laut Utara di lepas pantai Yorkshire pagi itu. Pilot, Letnan Kenneth Allen, tewas dalam insiden itu. Lagi-lagi kecelakaan terjadi saat latihan. Pesawat tempur itu berbasis di Fighter Wing ke-48 di Pangkalan Lakenheath Inggris, tempat Angkatan Udara Amerika mempertahankan operasi sejak tak lama setelah Perang Dunia ke-2.
Pada tanggal 9 Juni, Wing Tempur ke-388 di Pangkalan Angkatan Udara Hill di Utah melaporkan bahwa seorang pilot Angkatan Udara harus dirawat setelah kecelakaan roda pendaratan F-35 Lightning II yang ditumpangi runtuh saat mendarat.
Insiden itu terjadi beberapa minggu setelah F-35 yang lain dari Pangkalan Angkatan Udara Eglin di Florida barat, hancur karena jatuh selama pelatihan rutin malam pada 19 Mei. Untungnya, pilot berhasil keluar tepat waktu.
Beberapa hari sebelumnya, sebuah jet tempur siluman F-22 Raptor dari Skuadron Tempur ke-43 juga hancur sekitar 20 km timur laut Eglin setelah jatuh pada pagi hari 15 Mei. Pilotnya selamt.
Mengingat banyaknya pesawat yang mengalami kecelakaan masih cukup baru, tampaknya bukan masalah peralatan yang menua yang jadi penyebab serangkaian insiden tersebut. Pelatihan pilot yang tidak memadai, kegagalan fungsi perangkat keras, gangguan perangkat lunak, atau masalah lain mungkin lebih mungkin jadi penyebab.