Kementerian pertahanan Jepang mengatakan pihaknya telah menerbangkan jet tempur untuk mencegat pesawat pengintai elektronik Angkatan Udara China yang terbang di atas Laut Jepang. Jepang mengidentifikasi pesawat tersebut sebagai Y-9JB yang terbang di sepanjang perbatasan. Namun tidak ada pelanggaran batas negara Jepang.
Pesawat pengintai elektronik China didasarkan pada badan pesawat angkut baru Y-9. Desainnya menggabungkan sayap yang dipasang tinggi dengan sayap luar drooping . Pesawat ini sangat berbeda dari pesawat angkut dasar karena memiliki beberapa pelengkap dan fairing lain yang melekat pada badan bagian atas dan sampingnya, dan di atas ekor.
Y-9JB dilengkapi untuk memonitor lalu lintas komunikasi dan emisi radar. Selain itu, pesawat mata-mata China dilengkapi dengan peningkatan tekanan kabin untuk operasi di ketinggian yang lebih tinggi dan juga dilengkapi dengan sistem elektronik yang ditingkatkan, termasuk fairing dan antena baru.
Y-9 memiliki muatan 25.000 kg dengan kisaran 5.700 km dan langit-langit 10.400 m. Awalnya dikenal sebagai proyek Y-8X, pengembangan Y-9 dimulai pada tahun 2001 untuk menghasilkan pesawat transportasi kelas C-130J untuk menggantikan Y-8 yang lebih tua. Penerbangan pertama terjadi pada akhir 2010
