Rusia percaya Koalisi Anti-Terorisme internasional telah runtuh. Hal itu ditegaskan sekretaris jenderal Collective Security Treaty Organisation (CSTO) Nikolai Bordyuzha Jumat 7 November 2014.
“Munculnya kelompok-kelompok yang lebih dan lebih terorganisir, teroris terkoordinasi dengan baik adalah hasil hancurnya koalosi Anti-Terorisme,”kata Bordyuzha seperti dikutip Xinhua.
Dia menyebutkan perang melawan terorisme internasional yang mulai menyusul serangan teroris di Amerika Serikat pada bulan September 2001 telah menjadi masa lalu dan disebutnya sebagai ambisi pribadi beberapa pemimpin dan kepentingan kelompok yang menang sekarang. Dan tidak akan pernah bisa melawan teroris dengan gaya semacam itu.
Dia menekankan bahwa Koalisi Anti-Terorisme tidak bisa dilaksanakan tanpa kerjasama antara CSTO dan NATO.
Ekstrimis internasional, termasuk yang berasal dari negara-negara CSTO, mungkin datang kembali setelah menerima pelatihan khusus di Suriah, Afghanistan atau Irak, kata Bordyuzha. Pada bulan April, CSTO menangguhkan kontak dengan NATO selama konfrontasi dua blok kaerna Ukraina.
Comments are closed