Wakil menteri pertahanan Taiwan Chang Zhe-Ping mengkonfirmasi bahwa Taipei telah memutuskan untuk mengakuisisi sistem pertahanan pantai Harpoon buatan Amerika dalam konfigurasi mobile.
Chang Zhe-Pin sebagaimana dilaporkan Udn.com juga menambahkan rudal-rudal baru itu harus mulai beroperasi dengan skuadron Hai Feng Angkatan Laut pada tahun 2023.
Sistem pertahanan pantai bergerak baru dimaksudkan untuk melakukan pengawasan lalu lintas pantai maritim, memantau, mengidentifikasi target bermusuhan dan menyerangnya jika diperlukan. Hal ini juga mampu melawan dan melarang potensi ancaman pesisir di perairan teritorial.
Sistem akan memperluas area yang dipertahankan dan meningkatkan kemampuan pasukan untuk bertarung.
Harpoon adalah rudal anti-kapal semua-cuaca dan over-the-horizon. Rudal terbang sangat rendah hingga sulit untuk dicegat. Harpoon menggunakan panduan radar aktif dan desain hulu ledak yang memastikan ketahanan dan efektivitas tinggi.
Untuk menyerang target di darat dan kapal di pelabuhan, rudal menggunakan navigasi inertial berbantuan GPS untuk mencapai target yang ditentukan. Ledakan 227 kilogram hulu ledak memberikan daya mematikan terhadap berbagai sasaran berbasis darat, termasuk situs pertahanan pantai, situs rudal permukaan ke- udara, fasilitas pelabuhan atau industri dan kapal di pelabuhan.
Kesepakatan potensial akan memperkuat hubungan pertahanan Amerika-Taiwan. Amerika Serikat telah mengekspor senjata ke Taiwan setiap tahun selama lebih dari 70 tahun. Sejak 2008, Amerika Serikat telah menjual lebih dari US$ 24 miliar senjata ke Taiwan, termasuk pesawat tempur, tank, dan rudal.
