Ketika Swedia meminjamkan salah satu dari kapal selam mereka ke Angkatan Laut Amerika, ia membuat kejutan. HMS Gotland kapal selam dengan teknologi AIP atau Air Independent Propultion (ada juga yang menyebut Air Independent Power) beroperasi di San Diego selama lebih dari 2 tahun pada akhir 2000-an. Kapal ini terkenal dengan aksinya menyelinap di antara kelompok tempur kapal induk USS Ronald Reagan dalam latihan. Secara teori kapal ini dinyatakan bisa menenggelamkan kapal besar yang sangat mahal dan membawa ribuan personel dan ratusan pesawat tersebut.
Kapal selam ini sebenarnya tidak cepat, tapi sangat senyap, yang merupakan kualitas berharga dalam peperangan bawah laut. Kini kapal telah ditingkatkan dengan sistem propulsi yang bahkan lebih tenang.
Landasan efektivitas Gotland dalam latihan dengan Angkatan Laut Amerika adalah daya dorong AIP-nya. Memang itu menjadi faktor utama mengapa Angkatan Laut ingin berlatih melawan kapal khusus ini. AIP berarti bahwa itu bisa tetap tenggelam lebih lama daripada kapal non-nuklir lainnya.
Pakar kapal selam dan pertempuran bawah laut H I Sutton dalam tulisannya di Forbes 18 Mei 2020 menyebutkan, saat ini AIP generasi yang lebih baru menjadi tantangan berat yang harus dihadapi Angkatan Laut Amerika. Gotland ditingkatkan oleh Saab pada tahun 2018 dan kelas kedua, HMS Uppland, hampir siap untuk dikirim.
Upgrade menambah 6,5 kaki panjang keseluruhan kapal. Ruang ekstra mengakomodasi apa yang Angkatan Laut Swedia gambarkan sebagai sistem baru untuk optimasi energi. Ini dapat merujuk pada sistem pendingin yang merupakan bagian dari sistem AIP baru yang juga akan dipasang pada kapal selam Kelas A-26 Blekinge baru. Dua di antaranya saat ini sedang dibangun untuk Angkatan Laut Swedia.
AIP secara mudah bisa dipahami akan memberikan tenaga listrik ke motor kapal selam saat terendam, sehingga tidak harus menggunakan baterai. Sedangkan kapal selam non-nuklir biasa harus bergantung pada baterai di bawah air. Setelah tenaga habis, biasanya setiap beberapa hari, kapal selam harus memunculan snorkeling di atas air untuk mendapatkan udara guna menjalankan mesin diesel untuk mengisi ulang baterai. Snorkeling relatif bising dan membuat kapal selam lebih rentan terhadap deteksi.
Kapal selam AIP menjaga baterai ketika mereka membutuhkan kecepatan, tetapi dapat berjalan dengan AIP pada kecepatan biasa. Dengan demikian AIP adalah tenaga sendiri, bukan sistem untuk mengisi baterai kapal selam saat terendam.
Swedia adalah negara pertama yang membangun kapal selam dengan AIP. Kapal pertama mereka dengan sistem adalah HMS Näcken yang dimodifikasi pada 1987-1988. Kapal Swedia menggunakan generator Stirling siklus tertutup sebagai sumber AIP mereka. Ada jenis AIP lain seperti sel bahan bakar yang digunakan pada kapal selam Jerman.
Kapal selam itu juga menggunakan sistem manajemen tempur baru dan sensor baru untuk pengumpulan intelijen. Torpedo kelas berat terbaru Swedia Torped-62 akan kompatibel dan generasi berikutnya torpedo ringan Torped-47 akan ditambahkan ke gudang senjata segera. Ada juga ruang pengunci penyelam baru untuk operasi Pasukan Khusus.
Kapal selam AIP Swedia akan terus menjadi operator yang senyap. Mereka secara rutin ditingkatkan untuk mengimbangi perkembangan. Apa yang masih harus dilihat adalah apakah generasi baru AIP Stirling Swedia akan menemukan dirinya di kapal negara lain. Mungkin saja.
Dilarang mengambil naskah di JejakTapak tanpa izin-redaksi