Angkatan Laut Kerajaan Inggris meluncurkan kapal perang bertenaga nuklir mutakhir yakni HMS Audacious. Kapal selam kelas Astute ini dibangun BAE System dan seharga 1,6 miliar poundsterling atau sekitar Rp31 triliun.
HMS Audacious melakukan pelayaran perdana singkat pada 7 April, dari Barrow-in-Furness, Cumbria, di mana ia dibangun oleh BAE Systems, ke Naval Base Clyde yang jadi basis Kapal Selam Inggris.
Kapal selam serang ini memiliki panjang 320 kaki dan berat 7.400 ton. Kapal mampu meluncur dengan lebih senyap daripada kapal selam lainnya karena 39.000 ubin anti-akustik yang digunakannya.
HMS Audacious memiliki perpindahan total 7.800 ton dan dapat berlayar dengan kecepatan maksimum lebih dari 30 knot.
Kapal ini dipersenjatai dengan torpedo berat spearfish dan rudal jelajah Tomahawk yang dapat mengenai sasaran lebih dari 1.000 mil serta dan dapat meluncurkan tim pasukan khusus dari bawah air.
Kapal selam ini mampu mengelilingi dunia tanpa perlu muncul ke permukaan karena reaktor nuklir di dalamnya yang menciptakan udara dan air. Kapal membanggakan sistem sonar canggih yang membuatnya mampu mendeteksi kapal dari 3.000 mil laut jauhnya.
Tiga kapal selam kelas Astute yang pertama, HMS Astute, HMS Ambush, dan HMS Artful telah beroperasi. Inggris berencana membangun tujuh kapal selam ini.
“Kepergian HMS Audacious dari Barrow adalah tonggak sejarah dalam program kelas Astute. Pengiriman program kapal selam kami yang sangat kompleks tergantung pada tenaga kerja terampil dan kolaborasi erat dengan mitra industri kami guna memberikan produk kelas satu untuk Royal Navy,” kata Ian Booth, Kepala Badan Pengiriman Kapal Selam.
“ Saya sangat berterima kasih kepada semua orang yang terlibat dalam upaya signifikan untuk memenuhi tonggak sejarah ini dan peran kunci yang telah mereka mainkan dalam bayang-bayang keadaan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini untuk membuat HMS Audacious melaut,” katanya menyinggung soal virus corona.
Managing Director BAE Systems Submarines Cliff Robson mengatakan sekarang ini adalah waktu yang sangat sulit bagi karyawan, keluarga mereka dan masyarakat. “Tetapi, seperti yang sering terjadi di masa-masa sulit, sungguh terharu hati melihat semua orang berkumpul untuk mendukung program pertahanan kritis Pemerintah dan membantu mewujudkan HMS Audacious. ”
