Pembom strategis B-52 Amerika Serikat dan Tu-95 Rusia mulai beroperasi pada 1950-an, tetapi bahkan hari ini mereka tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kekuatan nuklir kedua negara.
Pesawat-pesawat ini diciptakan sebagai alat transportasi senjata nuklir, karena saat itu tingkat teknologi tidak memungkinkan pengembangan rudal balistik jarak jauh dan presisi tinggi.
Sejak itu, rudal menjadi pusat dari strategi nuklir, tetapi penerbangan dari pesawat-pesawat ini di dekat perbatasan kedua negara terus menyebabkan kehebohan di media dan meskipun usia mereka sudah lanjut, mereka akan terus melakukannya setidaknya untuk satu setengah dekade.
Kedua pembom dikembangkan untuk tujuan yang sama: pengangkutan bom nuklir ke wilayah musuh. Yang pertama dilahirkan adalah B-52, yang desainnya diambil dari para insinyur Nazi Jerman. Persyaratan utama yang direncanakan adalah kemampuan untuk menjangkau di mana pun di Uni Soviet.
Mengingat ancaman ini, Yosef Stalin memerintahkan agar pesawat serupa dirancang untuk melawan B-52. Jelas, misi Soviet adalah sama: untuk dapat menjangkau di mana saja di wilayah musuh. Dan akhirnya lahirnya pembom Tu-95.
Sekarang mari bandingkan dua titan nuklir ini:
https://www.youtube.com/watch?v=PHzFjm9Gagc