Salah satu kapal selam serangan cepat terbaru Angkatan Laut Amerika, USS Colorado, baru-baru ini kembali dari penyebaran perdananya. Foto-foto kepulangan kapal selam menunjukkan bahwa sebagian besar lapisan silumannya telah terkelupas.
Masalah ini bukan hal baru. September lalu, seorang whistleblower menuduh pembuat kapal Amerika memalsukan uji kualitas pada lapisan siluman. Apakah kontrol kualitas adalah masalah atau tidak, yang jelas pelapis penting ini memang terus berjatuhan.
USS Colorado (SSN 788) adalah kapal selam Kelas Virginia ke-15, dan yang kelima dari model Block-III yang disempurnakan. Kapal diluncurkan pada 17 Maret 2018 hingga masih bisa dianggap baru. Dan kapal ini baru pertama dikirim ke misi patroli laut.
Diperlukan sejumlah pemahaman tentang topik ini. Lapisan siluman, yang dikenal sebagai lapisan anechoic atau sebagai Special Hull Treatment di Angkatan Laut Amerika merupakan tantangan teknik.
Mereka bekerja dengan menyerap gelombang suara dari sonar, yang merupakan salah satu cara kapal selam terdeteksi dan dilacak. Tetapi lapisan harus tetap melekat di beberapa lingkungan yang paling menantang di bumi.
Lambung kapal selam, meskipun terbuat dari baja yang sangat kuat, melentur saat kapal selam itu masuk ke dalam. Dan lapisannya juga terkena perubahan suhu.
Sebagaimana ditulis pakar kapal selam H I Sutton di Forbes 24 Februari 2020, Angkatan Laut Amerika mengirimkan kapal selamnya untuk patroli yang lebih panjang dan dalam kondisi yang lebih keras daripada kebanyakan angkatan laut sehingga masalahnya makin buruk. Menurut siaran pers resmi, Colorado belayar sekitar 39.000 mil laut selama penyebaran. Itu kira-kira sama dengan berlayar dua kali di seluruh dunia.
Kita tahu bahwa dia berada di perairan utara yang keras. Meskipun rute dan aktivitasnya tepat dirahasiakan, dilaporkan bahwa ia menyeberang ke Lingkaran Arktik. Dan dia melakukan kunjungan pelabuhan ke Haakonsvern di Norwegia dan Faslane di Skotlandia.
Berdasarkan sumber terbuka, ketika kapal masuk ke Faslane pada 10 Januari, sebagian besar lubang yang terlihat di lapisan sudah ada.
Angkatan Laut Amerika tidak sendirian dalam menghadapi tantangan dengan lapisan silumannya. Angkatan Laut Inggris, yang menyebarkan dalam pola yang sama, sering memiliki bagian-bagian dari pelapis kapal yang rontok.
Angkatan Laut Rusia, yang beroperasi di Kutub Utara yang keras juga menghadapi masalah serupa. Tantangan mereka semakin diperburuk oleh lambung titanium dari beberapa kapal selamnya, yang tampaknya lebih sulit untuk dilekatkan ke lapisannya.