Foto yang beredar terkait pertempuran yang di provinsi utara Idlib di Suriah menunjukkan bahwa kelompok militan yang terkait Al Qaeda dan didukung Turki terlihat mengoperasikan setidaknya satu T-90, sebuah tank tempur utama paling canggih Rusia yang telah dieskpor.
Tidak jelas asal usul tank tersebut bisa sampai ke militan, tetapi diduga direbut dari Angkatan Darat Suriah yang pada akhir Januari melancarkan serangan besar-besaran terhadap posisi militan.
Meski sebagian besar unit lapis baja Suriah bergantung pada tank T-55 yang menua dengan sekitar 2.000 yang beroperasi, banyak di antaranya telah dimodernisasi oleh teknisi Korea Utara dengan teknologi yang lebih canggih termasuk dalam pengukur jarak laser, komunikasi yang lebih baik dan armor yang unggul.
Tank T-90 pertama terlihat dalam layanan Suriah pada tahun 2015 bersamaan dengan mulainya intervensi militer Rusia.
Tank ini memiliki kemiripan yang cukup besar dengan T-72 yang lebih tua yang dimiliki Suriah dalam beroperasi dalam pertempuran, dan platform yang lebih baru dioperasikan dalam jumlah yang cukup besar oleh Tiger Forces, pasukan elite Angkatan Darat Suriah yang saat ini memainkan peran utama dalam serangan terhadap Idlib.

Fakta bahwa T-90 telah jatuh ke tangan kelompok militan membuat tank itu berisiko jatuh ke negara lain seperti Amerika dan Turki.
NATO telah menunjukkan minat yang besar dalam memperoleh desain tank Rusia sejak Perang Dingin, dan dengan T-90 menjadi desain pasca Soviet, intelijen yang diperoleh dari platform ini bisa sangat berharga.
Tank T-90 diekspor ke Suriah, dan yang saat ini berada di tangan para militan, adalah varian T-90A – desain yang pertama kali digunakan pada tahun 2004. Tank ini menggunakan kerangka dasar yang sama dengan varian yang lebih modern seperti T- 90MS dan T-90M terbaru, meskipun tidak memiliki banyak teknologi canggih.