Menyusul meningkatnya tantangan militer, para insinyur Rusia memulai upaya membangun rudal udara jarak jauh yang dapat mencegat target berkecepatan tinggi dan bermanuver.
Menurut laporan media Rusia, spesialis Rusia telah menyelesaikan konsep rudal mutakhir tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia disebut sebagaimana dilaporkan Sputnik Rabu 12 Februari 2020 telah memerintahkan pengembangan sistem rudal interseptor jarak jauh untuk jet tempur MiG-31 dan calon MiG-41. Rudal baru ini dilaporkan mampu mencegat proyektil yang bergerak dengan kecepatan hipersonik.
Rudal-rudal itu, menurut konsepnya, kemudian akan terpisah dari pembawa dan tidak hanya dapat mengidentifikasi target yang jauh tetapi juga untuk mengenai sasaran itu.
Rusia dan China saat ini menjadi dua negara yang membuat kemajuan signifikan dalam sistem hipersonik. Menteri Pertahanan Amerika Mark Esper pada bulan Januari mengatakan bahwa Pentagon juga telah meningkatkan pendanaan dan mempercepat pengujian untuk mengembangkan senjata hipersonik beberapa tahun lebih awal dari yang direncanakan sebelumnya.
Presiden AS Donald Trump baru-baru ini mengatakan bahwa militer Amerika memiliki rudal super yang dapat melakukan perjalanan 5-7 kali lebih cepat daripada persenjataan konvensional.