Angkatan Udara Amerika telah mengerahkan satu skuadron yang terdiri dari dari enam pembom strategis B-52 Stratofortress ke Diego Garcia, sebuah pangkalan di pulau Samudra Hindia.
Seorang pejabat Amerika mengatakan kepada CNN Senin 6 Januari 2020 pengiriman di Diego Garcia dilakukan untuk potensi penggunaan terhadap Iran jika diperintahkan untuk melakukannya.
Pangkalan itu 2.300 mil selatan dari titik paling selatan Iran, tetapi akan mudah dijangkau pembom dengan pengisian bahan bakar di udara. Ini adalah titik pemberhentian umum bagi pembom Amerika.

Presiden Amerika Donald Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa Amerika siap untuk menyerang 52 target di Iran, termasuk situs-situs yang memiliki nilai budaya, jika Iran membalas atas pembunuhan komandan Pasukan Quds AS Qassem Soleimani.
Jenderal itu tewas di Bandara Baghdad pada 3 Januari 2020 dalam serangan pesawat tak berawak Amerika.
3) DOD doesn’t reveal B-52 movements without a messaging purpose.
4) this comes after Trump has threatened to strike at Iran like never before, repeatedly
5) anything is possible under Trump
6) see #5— Kevin Baron (@DefenseBaron) January 6, 2020
Para pembom yang dikirim terpantau oleh situs pemantau penerbangan Aircraft Spots. Pesawat meninggalkan Pangkalan Angkatan Udara Barksdale di Louisana dalam perjalanan menuju Diego Garcia.
JAN 06: USAF B-52Hs MYTEE51 & 52 departed Barksdale AFB for Diego Garcia in the Indian Ocean due to #Iran tensions. pic.twitter.com/2PgkMMnAXw
— Aircraft Spots (@AircraftSpots) January 7, 2020
Dibangun oleh Boeing, B-52 bermesin delapan adalah pembom militer terbesar Amerika, yang mampu membawa berbagai macam senjata, termasuk rudal jelajah, bom konvensional dan bom gravitasi nuklir.
Washington sebelumnya mengirim beberapa pembom B-52 ke Qatar pada Mei 2019, bersama dengan pasukan lain yang termasuk kelompok tempur kapal induk.