Iran: Amerika Ingin Gagalkan Latihan Perang Bersama Rusia dan China, Tapi Kami Tipu
Latihan Angkatan Laut Iran, Rusia dan China/Iranian Army Force

Iran: Amerika Ingin Gagalkan Latihan Perang Bersama Rusia dan China, Tapi Kami Tipu

Laksamana Hossein Khanzadi dari Angkatan Laut Iran mengungkapkan bahwa Amerika dan sekutunya berusaha untuk menggagalkan latihan perang laut bersama yang diselenggarakan oleh Moskow, Beijing, dan Teheran antara 27 dan 30 Desember di Samudra Hindia utara dan Teluk Oman.

Dia menambahkan bahwa karena operasi penipuan yang terorganisir, mereka tidak berhasil melakukan upaya tersebut.

“Selama latihan gabungan angkatan laut, Amerika dan sekutu mereka mengadakan pertemuan darurat yang bertujuan mengganggu proses latihan perang bersama dengan dua sekutu kami”, kata laksamana.

Khanzadi mengatakan bahwa Amerika hanya berhasil memantau latihan militer dengan sandi Marine Security Bel menggunakan pesawat mata-mata, tetapi tidak menggagalkannya.

Admiral Iran ini lebih lanjut mencatat bahwa latihan perang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa sekelompok sekutu regional mampu memastikan keamanan di sektor ini tanpa campur tangan atau bantuan asing.

Khanzadi menambahkan bahwa latihan serupa akan diadakan di masa depan, tetapi tidak lebih awal dari Maret 2020.

“Teman-teman kita akan diyakinkan bahwa keamanan maritim dapat dibangun oleh Republik Islam Iran dan sekutunya dan tidak perlu kehadiran pasukan asing, terutama Amerika”, katanya sebagaimana dikutip Sputnik Kamis 2 Januari 2020.

Komentar laksamana itu merupakan rujukan yang jelas dari prakarsa Amerika tahun lalu untuk membangun koalisi maritim militer di bawah kepemimpinan Washington guna mengamankan jalur pengiriman yang datang melalui Teluk Oman.

Gagasan itu diperkenalkan sehubungan dengan serangan terhadap kapal tanker minyak yang berlayar melalui Selat Hormuz pada Mei dan Juni 2019. Selat Hormuz merupakan – satu-satunya jalan keluar maritim dari Teluk.

Washington menuduh Iran menyerang kapal-kapal milik Arab Saudi, Norwegia, Jepang, dan UEA. Teheran, pada gilirannya, membantah keterlibatan dalam dua insiden itu, dan melaporkan tankernya juga mendapat serangan di Laut Merah dekat pantai Arab Saudi.