Demo Rusuh, Iran Tuntut Amerika Rp1.800 Triliun

Demo Rusuh, Iran Tuntut Amerika Rp1.800 Triliun

Demonstrasi yang meletus di sejumlah provinsi Iran sejak November, menyusul keputusan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak telah berubah menjadi kekerasan. Iran pun menyalahkan Amerika ada di balik kerusuhan tersebut.

Teheran bahkan akan menuntut Amerika sebesar US$130 miliar atau sekitar Rp1.836 triliun karena kerusuhan sipil di negara itu.

Juru bicara pengadilan Iran Golyamkhosein Esmaily  mengatakan bahwa tuntutan hukum dan pengaduan diajukan oleh warga Iran yang secara langsung menderita kerusakan dari “tindakan AS.”

“Hingga saat ini, lebih dari 360 kasus dan klaim warga terhadap pemerintah Amerika telah dipertimbangkan,” kata Esmaily, mencatat bahwa satu pengadilan menuntut US$ 130 miliar dari Amerika Serikat.

“Pemerintah dan Kantor Luar Negeri harus membantu melaksanakan perintah-perintah ini terhadap pemerintah Amerika atas nama warga negara kami,” katanya sebagaimana dilaporkan Sputnik.

Pada 15 November, pemerintah Iran memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak menjadi 30.000 riyal atau sekitar Rp12.700 per liter.

Setelah keputusan ini, protes terjadi di sejumlah kota  dan berkembang menjadi bentrokan dengan polisi. Demonstran membakar kantor bank dan pompa bensin. Kerusuhan tercatat di ratusan wilayah.

Menurut Presiden Hassan Rouhani, protes itu disponsori oleh Amerika Serikat dan Israel untuk merusak keamanan nasional Iran. Washington secara terbuka menyuarakan dukungan bagi para demonstran.

Sebelumnya dilaporkan  Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuduh Iran sedang membunuh ribuan orang yang melakukan aksi protes. Trump juga mendesak komunitas dunia agar lebih memperhatikan.

Kekacauan di Iran berlangsung sejak pertengahan November, yang dipicu oleh kenaikan harga BBM namun langsung berubah menjadi politik, dengan demonstran menuntut pemecatan pemimpin senior negara tersebut. Aksi itu kemungkinan menjadi protes anti pemerintah terbesar sepanjang sejarah 40 tahun Republik Islam.

“Iran sedang membunuh mungkin ribuan dan ribuan orang saat ini, ketika kita berbicara, itulah mengapa mereka memblokir internet sehingga orang-orang tidak dapat melihat apa yang sedang terjadi,” kata Trump saat menghadiri KTT NATO di London Selasa 2 Desember 2019.

“Bukan hanya jumlah kecil yang buruk, tetapi jumlah besar yang sangat buruk, dan jumlahnya sangat besar. Itu sesuatu yang mengerikan dan dunia harus menyaksikannya.”