Eropa harus memikul tanggung jawab kolektif yang lebih besar untuk pertahanannya sendiri, tetapi hal ini tidak harus mengorbankan dengan pakta pertahanan Atlantik utara atau NATO.
Hal itu terungkap dalam Konferensi Keamanan Berlin atau Berlin Security Conference (BSC) 2019. Berbicara pada acara tahunan di ibukota Jerman, para pemimpin saat ini dan mantan pemimpin badan antar pemerintah, pemerintah, dan industri Eropa menyoroti perlunya kerja sama pertahanan dan kemitraan yang lebih besar di dalam aliansi. Selain itu juga menekankan bahwa langkah ini harus dilakukan untuk memperkuat NATO, tidak justru melemahkannya.
“Targetnya adalah menjadikan Uni Eropa sebagai ‘pilar’ di dalam NATO – pasukan Eropa,” kata Dr Hans-Gert Pottering, mantan Presiden Parlemen Eropa yang menjadi pembicara kunci dalam pembukaan konferensi 26 November 2019.
“Mereka yang mempertanyakan NATO tidak mendukung ketenangan Eropa, tetapi menantangnya,” katanya sebagaimana dilaporkan Jane.
Seruan untuk kekuatan Eropa yang lebih besar secara kolektif di bidang pertahanan juga disuarakan Menteri Pertahanan Italia, Lorenzo Guerini.
“Harus ada ruang lingkup yang lebih besar bagi Uni Eropa secara bersama-sama menghadapi tantangan baru Eropa dan Barat harus lebih hadir, bersama-sama menantang bahaya baru terorisme, ketidakstabilan yang disebabkan oleh perubahan iklim, pengungsi, perang dunia maya, dll – kita harus mengikuti ancaman ini!” katanya.
“Kami membutuhkan kolaborasi di dalam Uni Eropa, dan solidaritas dengan NATO. Kami perlu menggabungkan pasukan kami – Uni Eropa perlu mengambil tanggung jawab lebih besar dalam mengintegrasikan kemampuan pertahanannya sendiri dengan kemampuan NATO dan juga PBB. Secara strategis, Eropa diperkuat dan disatukan ketika bekerja dalam kolaborasi dengan NATO,” tegasnya.