Inilah Peralatan Darurat Pilot F-35 Jika Jatuh di Kutub Utara

Inilah Peralatan Darurat Pilot F-35 Jika Jatuh di Kutub Utara

F-35 Joint Strike Fighter memiliki banyak perbedaan dibandingkan jet yang lebih tua. Salah satunya ruang di bawah kursi ejeksi sepertiga lebih kecil dari ruang yang ada di F-16 Fighting Falcon.

Sayangnya, di situlah kit kelangsungan hidup pilot ketika dia harus melakukan proses ejeksi. Peralatan atau kit ini akan sangat dibutuhkan pilot untuk bertahan hidup bahkan di wilayah ekstrem seperti daerah membeku sambil menunggu proses penyelamatan.

Pilot dari Skuadron Tempur ke-356 akan menerima F-35 pada tahun 2020 dan akan menerbangkan pesawat dari Pangkalan Angkatan Udara Eielson di Alaska. Jadi personel skuadron membuat kit baru menggunakan bahan-bahan baru yang dirancang untuk menjaga pilot tetap hidup dalam cuaca dingin Arktik.

Kit terdiri dari penghangat tangan, suar sinyal, air kemasan, spidol, kompas, gergaji tangan, dan barang-barang lainnya. Yang baru juga kantong tidur super hangat, yang dikompresi tetapi masih membuat seseorang tetap hangat di suhu di bawah nol.

Kit survival pilot pesawat lama (kanan) dan kit F-35 untuk wilayah Arktik (kiri).

Para penerbang akhirnya termasuk kantong tidur yang dibuat oleh Wiggy Industries of Colorado, yang menggunakan serat sintetis yang dikenal sebagai Lamilite. Memang, perusahaan menjual kantong tidur yang dikatakan diberi peringkat sampai -60 derajat di bawah nol.

Menurut artikel Angkatan Udara Amerika, potongan-potongan kit tidak bisa begitu saja dilemparkan ke dalam kantung, tetapi harus dipasang pas seperti potongan-potongan pada teka-teki gambar.

Tes untuk memastikan konten kit berfungsi sesuai rencana berlangsung di International Artic Research Center di University of Alaska Fairbanks. Di sana, menurut situs  Stars and Stripes, penerbang ditempatkan di dua ruangan yang berbeda, satu di pada suhu -20 derajat Fahrenheit dan yang lain ke -40 derajat Fahrenheit.

Pengujian kit F-35 untuk Arktik

Kerusakan termometer yang tidak terdeteksi secara tidak sengaja mengekspos penerbang di ruangan dengan suhu -65 derajat Fahrenheit, tetapi orang-orang di dalam melaporkan sistem masih bekerja sesuai rencana.

Eielson akan menjadi fasilitas militer cuaca dingin pertama yang mendapatkan F-35, sehingga Skuadron ke-356 memimpin dalam pengembangan perlengkapan survival yang tepat.  Perangkat survival F-35 Arktik dimaksudkan untuk menjaga pilot tetap hidup selama minimum 24 jam.