Perdana Menteri Denmark Paham Kenapa Macron Sebut NATO ‘Mati Otak’
Mette Frederiksen

Perdana Menteri Denmark Paham Kenapa Macron Sebut NATO ‘Mati Otak’

Komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron baru-baru ini yang menyebut bahwa NATO “mati otak” telah memicu reaksi keras dan kritik dari sekutu Prancis di Eropa dan luar negeri.

Namun, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen bisa menerima pendapat Macron yang controversial tersebut.

“Aku tidak ingin mempelajari pilihan kata-kata. Tetapi analisis dasar bahwa NATO memiliki tantangan, saya percaya,” kata Frederiksenseperti dikutip oleh koran Jyllands-Posten Selasa 19 November 2019.

Pada saat yang sama Frederiksen menekankan bahwa kerja sama NATO, dari sudut pandang Denmark, adalah kebijakan keamanan yang paling penting. Sama seperti pemimpin Prancis, Frederiksen tidak melihat alternatif untuk NATO, baik itu untuk Eropa, atau Amerika sendiri.

“Aliansi NATO  telah membawa kita semua pada keamanan dan stabilitas era pasca-perang, dan itulah sebabnya kita perlu mempertahankan aliansi yang kuat dengan Amerika,” kata Frederiksen, yang menyebut Amerika “bergerak” jauh dari Eropa ”di beberapa daerah.

Mette Frederiksen setuju dengan Macron dalam kerjasama, NATO telah berubah termasuk terkait hubungan dengan Amerika.

“Kami ditantang dalam kerja sama dengan AS, karena prediktabilitas antara Eropa dan Amerika telah berubah dengan presiden Amerika [sekarang],” kata Frederiksen.

Awal bulan ini, Presiden Prancis berbagi pandangannya dalam wawancara panjang dengan The Economist, di mana ia menyesali apa yang disebutnya tidak adanya koordinasi antara Eropa dan Amerika mengenai keputusan strategis dalam NATO.

Pada 2017, Macron menyarankan untuk membentuk aliansi pertahanan baru di luar struktur yang ada, seperti NATO dan pasukan pertahanan Uni Eropa.

Komentar Macron membuat situasi sangat tidak nyaman di Eropa Timur, yang semakin tergantung pada AS untuk keamanannya.  Wawancara Macron memicu kekhawatiran di Polandia dan negara-negara Baltik yang menasirkan komentarnya sebagai “sinyal berbahaya.”