Sejumlah angkatan udara Eropa melihat F-35 Lightning II sebagai pesawat tempur masa depan mereka. Belanda telah memutuskan untuk membeli 37 pesawat meski ada kekhawatiran dari kebisingan yang berlebihan di daerah yang padat penduduk di sekitar pangkalan udara Belanda.
Pengujian oleh Kantor Program Bersama F-35 dan US Air Force Research Laboratory telah menyimpulkan F-35 ini memang jauh ribut daripada F-16 milik Belanda. Hal itu disebutkan sebuah penelitian yang dilakukan 2014 lalu.
Selama pengujian di lapangan, tingkat kebisingan F-35 terbukti mirip dengan model akhir Lockheed Martin F-16, yang dilengkapi dengan Pratt & Whitney F-100 mesin PW229.
Dalam kekuatan militer F-35A menghasilkan 145 desibel, sementara di afterburner tingkat kebisingan Rizes ke 146 desibel. F-16 menghasilkan hampir tingkat suara yang sama saat di darat. Pesawat tempur modern lainnya membuat tingkat kebisingan yang sama.
Perbedaannya adalah dalam situasi di udara, di mana ada kenaikan yang signifikan dalam tingkat kebisingan dibandingkan dengan sebagian F-16 Eropa yang dilengkapi dengan varian PW220 dari F-100 mesin Pratt & Whitney. F-16 Belanda menggunakan mesin yang sama. Saat take off F-16 menghasilkan 103 desibel hingga ketinggian 1.000 kaki. F-35A, model yang dibeli oleh Belanda, menghasilkan 112 desibel dalam situasi yang sama. Dalam proses pendaratan tingkat kebisingan F-16 79 desibel. Sementara F-35A lebih keras yakni 91 desibel. Ketika sudah mendarat dan meluncur di landasarn F-35A menghasilkan 95 desibel dan F-16 hanya 79.
“F-35A umumnya memang lebih bising untuk semua kondisi bila dibandingkan dengan F-16 dengan mesin PW220,” demikian kesimpulan laporan yang dikutip sejumlah media di Belanda tersebut. (AZ)
Sumber: airheadsfly.com
