Punya Siapa? Iran Tembak Drone Negara Asing
ilustrasi

Punya Siapa? Iran Tembak Drone Negara Asing

Sebuah pesawat tak berawak telah ditembak jatuh di atas pelabuhan Iran Mahshahr di selatan negara itu di tepi Teluk Persia.

Menurut sebuah laporan oleh Kantor Berita Tasnim, sistem pertahanan udara pelabuhan Mersad diaktifkan untuk menembak jatuh pesawat yang tidak dikenal setelah terdeteksi di wilayah udara pelabuhan. Namun tidak ada rincian tentang drone yang ditembak termasuk apakah versi militer atau sipil serta berasal dari negara mana.

Ghulam Reza Shariati, Gubernur Provinsi Khuzestan di mana pelabuhan Mahshahr berada, mengatakan kepada outlet media Young Journalists Club bahwa personel militer negara itu saat ini sedang bekerja untuk mengambil sisa-sisa drone yang jatuh. Dia memastikan bahwa drone tersebut  milik negara asing dan berjanji bahwa hasil penyelidikan akan diumumkan.

Komandan Pertahanan Udara Iran Brigadir Jenderal Sabahi Fard secara terpisah mengkonfirmasi drone itu ditembak karena melanggar wilayah udara negara itu. Komandan itu menambahkan bahwa pelanggar itu ditembak jatuh sebelum dapat mencapai “lokasi penting”.

Serangan terhadap Tanker

Sebuah laporan oleh The Wall Street Journal menyatakan bahwa Teheran baru-baru ini telah memberi tahu Organisasi Maritim Internasional atau International Maritime Organisation (IMO) bahwa tiga tanker minyaknya telah mengalami serangan selama enam bulan. Iran sebelumnya hanya melaporkan satu tanker yakni Sabiti, yang kemungkinan diserang oleh rudal.

Dua kapal tanker lain, yang disebutkan dalam sebuah surat yang ditujukan kepada IMO, adalah Happiness I dan HELM. Dua kapal ini dilaporkan mengalami masalah teknis masing-masing pada  Mei dan Agustus, tetapi tidak ada satupun tentang serangan disebutkan.

Menyusul serangan yang dikonfirmasi terhadap Sabiti, Teheran bersumpah untuk melakukan penyelidikan menyeluruh untuk menentukan penyebab di baliknya dan segera mengklarifikasi bahwa itu kemungkinan diorganisir oleh satu atau bahkan beberapa negara.

Serangan telah dialami tanker sejumlah negara.  Total enam tanker diserang di Teluk Persia selama setengah setahun terakhir. Kapal tersebut berbendera Jepang, Norwegia, UEA, dan Arab Saudi.