
India dan Rusia akan membicarakan sejumlah hal yang tertunda dalam program pembangunan jet generasi kelima selama kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke India Desember 2014 ini.
Putin bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi selama KTT BRICS pada bulan Juli di mana kedua pemimpin dilaporkan sepakat bahwa program senilai US$30 miliar 0 untuk membangun 200 jet siluman itu harus bergerak maju.
Pada tahun 2010, perjanjian desain awal ditandatangani antara Hindustan Aeronautics Ltd (HAL) dan Biro Desain Sukhoi Rusia untuk bersama-sama menghasilkan Fifth Generational Fighter Aircraft (FGFA) untuk digunakan oleh kedua negara.
Namun, kesepakatan akhir masih tertunda karena Angkatan Udara India belum menyetujui desain dan beban kerja antara kedua perusahaan yang masih dalam perdebatan.
Sukhoi dan India berencana untuk menandatangani kontrak lain dalam rangka proyek bersama untuk pembangunan generasi kelima tempur serbaguna jet, Alexander Klementyev, Wakil Direktur Sukhoi mengatakan kepada Itar-Tass pada bulan Agustus tentang hal tersebut. “Kami berharap kontrak [untuk pekerjaan desain eksperimental] akan segera ditandatangani,” katanya.
Kedua negara dilaporkan di ambang penandatanganan berbagai kesepakatan pertahanan baru tahun ini seperti kontrak untuk mengintegrasikan rudal jelajah Brahmos ke Su-30MKI, pengembangan bersama dari Multirole Transportasi Aircraft (MTA), kesepakatan untuk mendapatkan 42 Su-30 MKI dan 71 Mi-17V5 helikopter angkat kelas menengah.
Sumber: Defense World