
Mengejar Gerhana Matahari Total
Pada musim semi 1919, dua tim — didanai oleh Dyson dan dipimpin oleh Eddington dan Crommelin — berangkat berlayar: satu kapal melakukan perjalanan ke Príncipe, sebuah pulau kecil di lepas pantai Afrika Barat, dan yang lainnya ke Sobral, sebuah kota kecil di sepanjang pantai utara Brasil. Kedua lokasi ini ada di sepanjang jalur gerhana, yang akan menyapu barat ke timur melintasi Samudra Pasifik.
Sebagaimana ditulis Popular Mechanics, saat gerhana matahari menyapu langit hari itu, ia akan lewat di depan gugusan bintang yang terang yakni Hyades, di rasi Taurus. Ketika gerhana matahari mencapai totalitas, bintang-bintang itu akan terlihat di sepanjang lingkaran cahaya matahari.
Eddington akan memetakan lokasi mereka di atas pelat foto dan membandingkan posisi mereka dengan pengukuran yang dilakukan ketika matahari tidak berada di dekat mereka. Setiap perubahan posisi bintang-bintang yang disebabkan oleh medan gravitasi matahari ini akan menandakan bahwa Einstein benar.
Pada tanggal 29 Mei 2019, ketika bulan ada di di depan matahari dunia enam menit dalam kegelapan, kedua tim mengatur teleskop mereka ke arah matahari — tetapi musibah melanda. Di Príncipe, tim Eddington menemui cuaca buruk. Dia tidak bisa mendapatkan gambar yang dia inginkan.
Aksi mogok pekerja kapal uap memaksanya untuk mengepak peralatannya lebih awal. Dia harus menunggu berbulan-bulan untuk menganalisis foto-foto yang diambilnya.
Di Brasil, panas tropis telah melengkungkan logam di teleskop besar mereka. Sebagai gantinya, tim yang dipimpin oleh Crommelin terpaksa menggunakan teleskop 10 sentimeter yang jauh lebih kecil. Terlepas dari tantangan ini, mereka mendapatkan data yang mereka butuhkan.
Sebuah analisis singkat dari hasil di Brasil mengungkapkan bahwa posisi Hyades memang berubah, yang berarti bahwa sinar cahaya yang diproyeksikan oleh bintang-bintang membungkuk di sekitar matahari. Pergeseran ini juga selaras lebih dekat dengan prediksi Einstein daripada Newton. Analisis ketat selama berbulan-bulan di Inggris semakin menegaskan pekerjaannya.
Pada 6 November, Eddington mempresentasikan hasil ekspedisinya di Royal Society dan Royal Astronomical Society di London. Presentasinya mendorong Einstein menjadi selebriti internasional dalam semalam. Pada saat itu, Eddington menyebut ini pencapaian terbesar dalam hidupnya. “Saya tahu bahwa teori Einstein telah teruji dan pandangan baru dari pemikiran ilmiah harus menang.”
Ketika Einstein, yang terbaring di tempat tidur dan dilanda kelaparan pada masa perang, mengetahui keberhasilan melalui telegram, dia senang. Keesokan harinya, wajahnya terpampang di surat kabar di seluruh dunia. Tajuk utama Times of London berbunyi: “Revolution in science NEW THEORY OF THE UNIVERSE: NEWTONIAN IDEAS OVERTHROWN.”
Mereka menyebutnya peristiwa ilmiah yang paling luar biasa sejak ditemukannya Neptunus pada tahun 1846.
Beberapa hari kemudian, The New York Times menindaklanjuti dengan headline yang menandakan penemuan itu.
“Sudah cukup dikatakan untuk menunjukkan pentingnya teori Einstein, meski tidak dapat diungkapkan dengan dalam kata-kata,” kata Sir Joseph Thomson, presiden Royal Society, kepada The Times.
Ppublik terpesona oleh rumitnya pekerjaan Einstein. Teori-teorinya, dan penemuan-penemuan yang membuktikannya, memicu ketertarikan dunia akan astronomi dan fisika serta mengantarkan pada era fisika modern.
Ketika dia tiba di Amerika tahun 1921, lebih dari 5.000 orang menyambutnya ketika dia turun dari kapal uap Rotterdam. Segerombolan wartawan membuntuti ilmuwan itu ke mana pun dia pergi, dan serangkaian ceramah yang dia berikan melintasi Amerika dan Eropa selalu dipenuhi pengunjung yang meluber hingga ke jalan-jalan.
Teori-teori relativitas umum Einstein memainkan peran yang lebih penting dalam kehidupan kita daripada yang diduga. Teknologi GPS, misalnya, yang mengandalkan ketepatan waktu yang sangat tepat, mengacu pada kedua teori tersebut ketika menghitung koordinat lokasi tertentu. Anda juga harus berterimakasih kepada Einstein karena sekarang ini bisa menikmati listrik.
Lebih dari 100 tahun kemudian, teorinya masih berdiri. Setelah 6 November 1919, Einstein tidak akan pernah lepas dari sorotan. Pria yang rendah hati, ia sering menghindar . Cahaya kemasyhuran yang cerah tidak akan bengkok.